Internet saat ini tak dapat dipisahkan dari SpaceX. CEO dan founder dari SpaceX adalah Elon Musk. Indonesia menggunakan SpaceX untuk meluncurkan Satelit SATRIA 1 tahun 2023, satelit terbesar nomer 1 di Asia dan terbesar nomer 5 di dunia.Â
SATRIA 1 (2023) meningkatkan kecepatan internet di wilayah Indonesia, berada di atas langit Papua. Bulan Februari 2024, Indonesia meluncurkan Satelit komunikasi satelit Merah Putih 2.
Elon Musk terkenal dengan peluncuran Starlink ke LEO. Starlink di LEO membentuk konstelasi sendiri yaitu konstelasi Starlink. Terdapat 1584 Starlink di orbit 550 km, 7518 Starlink di 340 km, 2841 Starlink di 1200 km.
Anda bisa melihat pergerakan Starlink melalui Stellarium. Caranya mudah dilakukan.Â
1. Arahkan Stellarium Anda ke langit utara dari lokasi Anda saat siang atau malam.Â
2. Lalu lihat pergerakkan Starlink berupa titik-titik berkilat berjumlah ribuan Starlink milik Elon Musk, AS. Â
3. Sentuh dengan ibu jari Anda ke salah satu satelit bergerak.
3. Stellarium akan tampilkan keterangan satelit secara lengkap.
Starlink dikendalikan dari Redmond, Washington, AS. Dalam artikel ini, saya hanya tampilkan 3 satelit Starlink, tetapi sebenarnya Starlink berjumlah ribuan.
Low Earth Orbit (LEO)Â
Mengapa saya menggunakan  Low Earth Orbit sebagai titik tolak? Sebab di kawasan LEO terdapat begitu banyak objek buatan manusia beroperasi. Elon Musk memiliki rencana untuk membuat megakonstelasi dengan meluncurkan 42.000 Starlink di masa depan.
Di kawasan LEO inilah hampir semua satelit komunikasi negara-negara beroperasi. Wilayah LEO terdapat wilayah orbit gravitasi berlimpah dari satelit buatan manusia yang bergerak dengan menggunakan hukum Kepler.
LEO berada antara atmosfer Bumi dan sabuk radiasi van Allen. Biasanya ribuan satelit Starlink berada antara 200 km - 1200 km di atas permukaan Bumi. Oleh sebab itu satelit Starlink bisa dilihat dari Stellarium yang kita pegang.
Rasi Bintang Pegasus Bisa Menolong
Lebih baik lagi Anda menunggu hingga waktu mencatat 16.00. Lalu arahkan Stellarium ke Pegasus. Seperti terlihat dalam Foto, saya mengarahkan Stellarium ke Rasi Bintang Pegasus. Rasi bintang ini ada di lintang utara Bumi berada antara +90 derajad dan -60 derajad. Â Pegasus dapat dilihat dengan mata telanjang. Pukul 16.00, Anda bisa menyaksikan kerlab-kerlib Starlink di LEO dengan petunjuk pada Pegasus.
Hukum Kepler
Starlink menggunakan hukum Kepler sehingga stasion pengendalinya di Bumi berjuang agar tidak boleh kembali ke atmosfer Bumi. Tetapi pergerakkannya dipengaruhi atmosfer Bumi.Â
Ribuan Starlink itu bertugas untuk mengirim gelombang internet ke setiap individu di Bumi. Itu disebut internet berbasis satelit dari Low Earth Orbit.Â
Gelombang radio dikirim ke Starlink lalu Starlink mengirim ke setiap individu di Bumi. Satelit Starlink adalah proyek satelit komunikasi berumur sekitar 5 tahunan, sesudahnya diluncurkan satelit baru.
Satelit-satelit Starlink adalah jenis satelit komunikasi geosinkron atau satelit bergerak. Biasanya mengilingi Bumi selama 90 menit.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H