Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008 dan suka Trading. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Hubungi: 081337701262.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Melihat Taburan Satelit Starlink di Low Earth Orbit

23 September 2024   20:14 Diperbarui: 24 September 2024   16:27 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Stellarium.

Internet saat ini tak dapat dipisahkan dari SpaceX. CEO dan founder dari SpaceX adalah Elon Musk. Indonesia menggunakan SpaceX untuk meluncurkan Satelit SATRIA 1 tahun 2023, satelit terbesar nomer 1 di Asia dan terbesar nomer 5 di dunia. 

SATRIA 1 (2023) meningkatkan kecepatan internet di wilayah Indonesia, berada di atas langit Papua. Bulan Februari 2024, Indonesia meluncurkan Satelit komunikasi satelit Merah Putih 2.

Sumber gambar: Stellarium.
Sumber gambar: Stellarium.

Elon Musk terkenal dengan peluncuran Starlink ke LEO. Starlink di LEO membentuk konstelasi sendiri yaitu konstelasi Starlink. Terdapat 1584 Starlink di orbit 550 km, 7518 Starlink di 340 km, 2841 Starlink di 1200 km.

Anda bisa melihat pergerakan Starlink melalui Stellarium. Caranya mudah dilakukan. 

1. Arahkan Stellarium Anda ke langit utara dari lokasi Anda saat siang atau malam. 

2. Lalu lihat pergerakkan Starlink berupa titik-titik berkilat berjumlah ribuan Starlink milik Elon Musk, AS.  

3. Sentuh dengan ibu jari Anda ke salah satu satelit bergerak.

3. Stellarium akan tampilkan keterangan satelit secara lengkap.

Starlink dikendalikan dari Redmond, Washington, AS. Dalam artikel ini, saya hanya tampilkan 3 satelit Starlink, tetapi sebenarnya Starlink berjumlah ribuan.

Low Earth Orbit (LEO) 

Mengapa saya menggunakan  Low Earth Orbit sebagai titik tolak? Sebab di kawasan LEO terdapat begitu banyak objek buatan manusia beroperasi. Elon Musk memiliki rencana untuk membuat megakonstelasi dengan meluncurkan 42.000 Starlink di masa depan.

Di kawasan LEO inilah hampir semua satelit komunikasi negara-negara beroperasi. Wilayah LEO terdapat wilayah orbit gravitasi berlimpah dari satelit buatan manusia yang bergerak dengan menggunakan hukum Kepler.

LEO berada antara atmosfer Bumi dan sabuk radiasi van Allen. Biasanya ribuan satelit Starlink berada antara 200 km - 1200 km di atas permukaan Bumi. Oleh sebab itu satelit Starlink bisa dilihat dari Stellarium yang kita pegang.

Sumber gambar: Stellarium.
Sumber gambar: Stellarium.

Rasi Bintang Pegasus Bisa Menolong

Lebih baik lagi Anda menunggu hingga waktu mencatat 16.00. Lalu arahkan Stellarium ke Pegasus. Seperti terlihat dalam Foto, saya mengarahkan Stellarium ke Rasi Bintang Pegasus. Rasi bintang ini ada di lintang utara Bumi berada antara +90 derajad dan -60 derajad.  Pegasus dapat dilihat dengan mata telanjang. Pukul 16.00, Anda bisa menyaksikan kerlab-kerlib Starlink di LEO dengan petunjuk pada Pegasus.

Hukum Kepler

Starlink menggunakan hukum Kepler sehingga stasion pengendalinya di Bumi berjuang agar tidak boleh kembali ke atmosfer Bumi. Tetapi pergerakkannya dipengaruhi atmosfer Bumi. 

Ribuan Starlink itu bertugas untuk mengirim gelombang internet ke setiap individu di Bumi. Itu disebut internet berbasis satelit dari Low Earth Orbit. 

Gelombang radio dikirim ke Starlink lalu Starlink mengirim ke setiap individu di Bumi. Satelit Starlink adalah proyek satelit komunikasi berumur sekitar 5 tahunan, sesudahnya diluncurkan satelit baru.

Satelit-satelit Starlink adalah jenis satelit komunikasi geosinkron atau satelit bergerak. Biasanya mengilingi Bumi selama 90 menit. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun