Low Earth Orbit (LEO)Â
Mengapa saya menggunakan  Low Earth Orbit sebagai titik tolak? Sebab di kawasan LEO terdapat begitu banyak objek buatan manusia beroperasi. Elon Musk memiliki rencana untuk membuat megakonstelasi dengan meluncurkan 42.000 Starlink di masa depan.
Di kawasan LEO inilah hampir semua satelit komunikasi negara-negara beroperasi. Wilayah LEO terdapat wilayah orbit gravitasi berlimpah dari satelit buatan manusia yang bergerak dengan menggunakan hukum Kepler.
LEO berada antara atmosfer Bumi dan sabuk radiasi van Allen. Biasanya ribuan satelit Starlink berada antara 200 km - 1200 km di atas permukaan Bumi. Oleh sebab itu satelit Starlink bisa dilihat dari Stellarium yang kita pegang.
Rasi Bintang Pegasus Bisa Menolong
Lebih baik lagi Anda menunggu hingga waktu mencatat 16.00. Lalu arahkan Stellarium ke Pegasus. Seperti terlihat dalam Foto, saya mengarahkan Stellarium ke Rasi Bintang Pegasus. Rasi bintang ini ada di lintang utara Bumi berada antara +90 derajad dan -60 derajad. Â Pegasus dapat dilihat dengan mata telanjang. Pukul 16.00, Anda bisa menyaksikan kerlab-kerlib Starlink di LEO dengan petunjuk pada Pegasus.
Hukum Kepler
Starlink menggunakan hukum Kepler sehingga stasion pengendalinya di Bumi berjuang agar tidak boleh kembali ke atmosfer Bumi. Tetapi pergerakkannya dipengaruhi atmosfer Bumi.Â
Ribuan Starlink itu bertugas untuk mengirim gelombang internet ke setiap individu di Bumi. Itu disebut internet berbasis satelit dari Low Earth Orbit.Â
Gelombang radio dikirim ke Starlink lalu Starlink mengirim ke setiap individu di Bumi. Satelit Starlink adalah proyek satelit komunikasi berumur sekitar 5 tahunan, sesudahnya diluncurkan satelit baru.