Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jalan Raya Primer dan Sekunder di Timor, Jejak Kolonial Belanda di NTT

16 Agustus 2022   16:45 Diperbarui: 24 Agustus 2022   16:01 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu jalan primer Kupang-Atapupu (Foto: detik.com).

Jika kita menyimak foto milik Indisch Herinneringscentrum di atas, foto memperlihatkan  pemeriksaan pasukan yang dibuat oleh perwira NICA di hutan jati Nenuk. Hutan jati Nenuk diperkirakan salah satu peninggalan masa kolonial di Belu/Timor-NTT. Saat ini hutan jati Nenuk adalah milik negara. Foto mempelihatkan ketika pejabat Administrasi Sipil Hindia Belanda (NICA) mengunjungi Atamboea, Letnan Muurling memeriksa parade tahanan Jepang di Atambua untuk penyerahan Jepang di Timor, Sept. 1945.  Selama masa kemerdekaan RI, peninggalan kolonial Belanda berupa jalan-jalan raya (primer dan sekunder) di Timor- Prov. NTT ini telah menjadi modal paling penting dalam pembangunan nasional. 

Sumber Referensi:

1. Staatblad 1918 No. 70 dan Directurbesluit 19 Agustus 1920 No. 1938/A1. KITLV Manuskript H1112 dikutip I Ketut Ardhana dalam dalam catatan kaki di bukunya Penataan Nusa Tenggara pada Masa Kolonial 1915-1950 (Jakarta: Rajawali Press, 2005).

2. A.J.L Covreur, Memorie van Overgave van den... (1924), hal. 88, seperti kutip I Ketut Ardhana dalam catatan kaki di bukunya Penataan Nusa Tenggara pada Masa Kolonial 1915-1950 (Jakarta: Rajawali Press, 2005)..

3. Pareira, Yanuarius (2021), Foto di Indisch Herinneringscentrum di Den Haag ada Atambua dan Atapupu, www.ntt.pikiran-rakyat.com. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun