Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Emas Bisa Menyelamatkan Kita dari Segala Krisis Ekonomi

26 Agustus 2020   05:01 Diperbarui: 26 Agustus 2020   05:30 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perhiasan emas. (Foto: bukalapak.com).

Hal-hal itu benar-benar sedang terjadi dalam diri saya dan saya lakukan dalam tindakan saya. Dengan demikian, saya berusaha agar pemikiran saya dalam artikel-artikel dalam lomba blog ini tidak mengambang tetapi berdasarkan pengalaman.

Perhiasan emas. (Foto: bukalapak.com).
Perhiasan emas. (Foto: bukalapak.com).
Saya sering memakai perhiasan sejak kuliah. Saya tahu persis bahwa di saat saya butuh uang tunai, simpanan emas dengan mudahnya ditukarkan uang di Pegadaian dan hal itu terbukti telah menolong aku di masa lalu. Saya belajar hal ini dari ibuku yang tergolong bijaksana. Saat beliau memiliki banyak uang, ia membeli emas dan menyimpannya.

Saat salah seorang anaknya membutuhkan uang untuk sekolah, ibu menggadaikan masnya secara cepat untuk mendapatkan uang. Kesulitan keuanganku akhirnya beres dengan pertolongan emas. Meskipun seringkali beliau harus mengorbankan perhiasan kesayangannya tetap berada di dalam pegadian untuk tidak bisa ditebus lagi karena kami selalu merasa kesulitan uang.

Hingga hari ini aku masih tetap memikirkan berapa gram emas perhiasan ibu yang digadai di tempat pegadaian. Untuk menebusnya, mama sendiri yang mencari uang. Aku tak habis mengerti, mengapa aku tidak bersyukur kepada Tuhan karena memiliki seorang ibu yang murah hati. Aku percaya bahwa ibuku berhati emas tetapi jasnya lebih mulia dari emas itu sendiri.

Saat ini usiaku kini menginjak empatpuluhan tahun, tetapi sering-sering aku masih meminta bantuan dana dari ibuku. Hanya karena emas yang ibuku simpan, ibu menyelamatkan saya dari kehancuran ekonomi di masa krisis yang pernah kualami. Menulis dari kisah yang pernah dan sedang terjadi dengan diri sendiri adalah wujud nyata upaya untuk menyelesaikan masalah-masalah pada diri, keluarga, masayarakat dan negara dari akarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun