Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

"Topik" Menurut Aristoteles

18 Juli 2020   10:42 Diperbarui: 18 Juli 2020   15:14 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku 5: Topoi dan Proprium

Di sini Aristoteles mengelompokkan Topoi dengan proprium. Proprium adalah genus. Aristoteles menjelaskan istilah "proprium" sebagai berikut: "proprium adalah apa yang tidak menunjukkan esensi suatu benda, tetapi hanya miliknya dan dipertukarkan dalam pernyataan dengannya".

Proprium suatu spesies adalah milik semua spesies dan hanya milik individu dari spesies tersebut. Menurut Aristoteles, proprium manusia adalah bahwa ia mampu menguasai tata bahasa, karena itu setiap manusia hanya mampu menguasai tata bahasa yaitu: menggunakan bahasa dengan struktur tata bahasa. Sebaliknya, tidur bukanlah proprium, karena makhluk hidup lain juga tidur.

Jika diskusi sekarang berputar di sekitar sebuah proprium, Aristoteles harus memeriksa, antara lain, "apakah proprium tidak ditentukan oleh apa yang diketahui? Contohnya adalah bahwa proprium jiwa seseorang adalah, artinya api itu sama seperti jiwa. Tetapi manusia (kita) tahu lebih sedikit tentang jiwa daripada tentang api. Oleh karena itu proprium (api adalah jiwa) tidak benar.

Buku 6: Topoi dan Definisi

Aristoteles berurusan dengan topoi dalam kaitannya dengan definisi. Menurut Aristoteles, definisi adalah "pembahasan yang menunjukkan keberadaan". Sebagai contoh, definisi manusia adalah "makhluk yang masuk akal".

Menurut Aristoteles, hal berikut ini berlaku: "Untuk setiap hal, dasar keberadaannya adalah satu". Karena itu hanya ada satu definisi. Terdapat perbedaan penting dalam definisi modern, misalnya: matematika. Menurut Aristoteles, definsi diperoleh dengan cara menentukan "genus" dan "perbedaan spesies". Manusia adalah satu genus dengan sapi, kera, kuda, kambing, babi, kucing (hewan menyusui).

Aristoteles merumuskan aturan definisi berikut:

(1). Definisi tidak boleh tidak jelas. Definisi yang tidak jelas adalah kasus.

(2). Definisi tidak boleh mengandung sesuatu yang berlebihan. Jika seseorang menggambarkan "keinginan"  sebagai keinginan untuk sesuatu yang manis atau sesuatu yang membawa kesenangan", maka "manis" juga dapat ditinggalkan, karena rasa manis sudah terkandung dalam hal kesenangan.

(3). Definisi harus "diperoleh dengan menggunakan istilah yang lebih awal dan lebih terkenal". Dengan "awal" itu berarti bahwa keberadaan benda yang didefinisikan (definiendum) sudah mengandaikan adanya hal-hal yang menentukan, misalnya, dengan definisi "manusia" sebagai "makhluk yang berakal dengan indera", karena tanpa makhluk sensual tidak akan ada manusia, sehingga keberadaan manusia mengandaikan keberadaan makhluk sensual. Berbeda jika garis didefinisikan sebagai batas permukaan. Permukaan sudah terdiri dari garis-garis, jadi garis bukan "lebih awal" dari batas permukaan, jadi definisi akan salah. Aristoteles memberi contoh: seseorang mendefinisikan matahari sebagai "benda langit bercahaya". Jika hari didefinisikan sebagai "pergerakan matahari di atas bumi" maka definisi ini adalah salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun