SUTRADARA LANGSUNG MELEPASKAN KEMBALI DRESNYA, MEMAKAI WIG SEMAUNYA, DAN MEMASANG CAMBANG MAUPUN KUMIS DI WAJAHNYA SEMBARI MENAHAN KEMARAHAN YANG BESAR. TAMPAK SUTRADARA MEMUKUL BERULANGKALI, RUPANYA PEJABAT ITU BERUSAHA MELAWAN, SEHINGGA SUTRADARA BERGELUT DENGAN PEJABAT YANG BARU SAJA DATANG, TAMPAK DIA KEWALAHAN DALAM BERGELUT, HINGGA AKHIRNYA DIA MENDOMINASI PERTARUNGAN, MEMUKUL SEORANG PEJABAT DENGAN KURSI HINGGA KURSI ITU PATAH DAN BARANG DI SEKELILINGNYA HANCUR BERANTAKAN.
Â
Gara-gara koen, pekerjaanku hancur, pekerjaanku belum selesai, dan berapa anak istri yang butuh susu, perlu sayuran, perlu makan daging babi, perlu makan daging manusia, perlu minum wine, karena hingga kini mereka masih belum menerima honor sekalipun, (JEDA) opo koen ngomong? Kau selalu bilang bahwa ini bukan urusanmu, tapi urusanmu adalah menikmati zina yang luar biasa nikmatnya, menikmati vaginanya setiap hari, menikmati zina yang luar biasa nikmatnya, menikmati seks yang dahsyat, menikmati kehalalan dalam zinamu itu dari haram menjadi halal, anjing koen. Apa yang aku contohin dari tadi menjadi sia-sia. Saiki pergi, (JEDA) pergi!!!!
Â
SUTRADARA SEPERTI MELIHAT KEPERGIAN PEJABAT DENGAN ARTISNYA, KEMBALI SUTRADARA ITU MENANGIS SEPERTI ANAK KECIL, MERONTA-RONTA SEPERTI MERENGEK-RENGEK MINTA JAJAN PADA ORANG TUANYA, MELONCAT-LONCAT ATAU MENGINJAK-INJAK Â DIANTARA KURSI YANG PATAH, Â KEMUDIAN DIA MERENUNG.
Â
Nampaknya kita harus mengakhiri permainan ini, kita harus menutup bagian akhir dari kisah artis papan atas ini. Kita kudu memotong mereka, kita tak perlu menyelesaikan film ini, biarlah filmnya menjadi tontonan para kaum kafir, biarlah tontonannya jadi semu, karena dia tak akan datang, (JEDA) opo koen ngomong? Dia pasti datang? Dateng cangkemmu, (JEDA) baiklah kita akan menunggu sampai seminggu lagi, baru kita bisa memutuskan kisah ini, sebelum ini kita sebaiknya bermain-main ae, atau aku akan mengcasting orang lain seng onok neng kene.
Â
SUTRADARA TAMPAK MENGCASTING SESEORANG, NAMUN MENURUTNYA TAK SESUAI DENGAN HARAPAN, DIA BERIMAJINASI DENGAN SENDIRINYA HINGGA KELELAHAN KARENA TAK ADA ORANG YANG SESUAI DENGAN HARAPANNYA, KEMUDIAN MENGELUARKAN BOTOL MINUMAN DAN MENENGGAKNYA HINGGA MABUK.
Â
SUTRADARA TENGAH MENUNGGU, MUSIK ORKESTRA YANG DIMAINKAN DENGAN CARA ACAPELA (MUSIK MULUT) URBAN TERUS MENGIRINGI PERTUNJUKAN, SEPERTI BERHARI-HARI DIA MENUNGGU ARTISNYA DATANG HINGGA AKHIRNYA MUNCUL JUGA, SEKETIKA DIA KAGET BUKAN MAIN. LALU TERTAWA BERBAHAK-BAHAK. SUTRADARA KEMBALI MEMERANKAN ARTIS PAPAN ATAS YANG MENJADI SAKIT, BADANNYA MELEMAH PELAN-EPALAN, DIA PUN SEKETIKA TERSERANG PENYAKIT HIV. DIA PUN BRBICARA DENGAN TERBATA-BATA.