Mohon tunggu...
Arung Wardhana Ellhafifie
Arung Wardhana Ellhafifie Mohon Tunggu... Sutradara film -

Buku Terbarunya Tubuh-Tubuh Tompang Tresna (dan 7 lakon lainnya); (bitread, 2017), Gidher (Ladang Pustaka, 2017), Gambir (bitread, 2017), kumpulan puisi tunggal ; Mancok (Pustaka Ranggon, 2018), Mampus (Pustaka Ranggon, 2018).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Naskah Drama Bengkah La'an (Mampus Sudah)

15 Oktober 2014   04:45 Diperbarui: 16 Maret 2016   19:25 4256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SESEORANG          :           Penari itu salah satu putri  kerajaan, Tuan.

KE’ LESAP               :            Aku cukup tahu banyak  putri  dari Cakraningrat.

SESEORANG          :           Tapi kau pastinya tak pernah tahu persis berapa banyak istri yang dinikahi Raja biadab itu. (SEKETIKA KE’ LESAP TERTEGUN, LALU SESEORANG TERTAWA BERBAHAK-BAHAK) Apa yang sedang kau pikirkan, Tuan? Bersenang-senanglah, dan tak seorangpun  berani menyentuh tawanan itu, seperti perintahmu, apalagi dia seorang putri  keraton.

KE’ LESAP               :           Kapan kau menawannya?

SESEORANG          :           Baru tadi sore Tuan, kutemukan  putri Raja itu, hendak masuk ke lingkungan istana, di antar beberapa pengawalnya, sementara Raja belum berani menduduki istana. Hanya saja sebagian kerabatnya.

KE’ LESAP               :           Kirimkan surat pada Raja biadab itu, kalau kadipaten, tak kunjung diduduki, sampai besok pagi, kita akan akan segera mendudukinya, dan syah istana itu akan menjadi milik kita.

SESEORANG          :           Baik, Tuan. Akan segera kuantar suratmu, tapi biarlah malam ini menjadi malam kita bersama, sekarang bersenang-senanglah dengannya.

 

PERLAHAN-LAHAN KE’ LESAP MENDEKATI PENARI, SANG PENARI SEMAKIN KEGIRANGAN KARENA TAHU KALAU LELAKI YANG MENDEKATINYA, ADALAH PIMPINAN PENGIKUT MEREKA, GAMELAN SEMAKIN BERTABUH KENCANG, KE’ LESAP SEMAKIN AKTRAKTIF MENARI, BERSAMAAN ITU SATU PERSATU BEBERAPA PENGIKUTNYA TUMBANG KARENA TUAK, KE’ LESAP HERAN MELIHATNYA, SEKETIKA CAKRANINGRAT V MUNCUL DENGAN MENOMBAK TUBUH KE’LESAP,  YANG TERPANCAR SINAR DAN MENGUASAI PANGGUNG. BEBERAPA PRAJURIT KERAJAAN MUNCUL.

 

KE’ LESAP               :           (KESAKITAN) Kau sungguh tidak mencerminkan sikap seorang ksatria, kau dan ayahmu, bahkan nenek moyangmu di takdirkan ke muka bumi sebagai pengacau.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun