Mohon tunggu...
Taufik AAS P
Taufik AAS P Mohon Tunggu... Penulis - jurnalis dan pernah menulis

menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen ǀ Nyanyian Cinta dari Buntu Kabobong

14 Desember 2017   17:06 Diperbarui: 14 Desember 2017   23:21 2043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Koleksi Pribadi)

Sang permasuri bertanya dari luar bilik sang putri. Namun tidak ada jawaban. Sang permaisuri kaget luar biasa dan menemui raja, menyampaikan apa telah terjadi pada sang putrid yang sudah sepekan selalu mengurung diri dalam kamar.

Mendengar penuturan permaisuri Raja Massenrengpula termenung, sakit apakah gerangan putrinya yang cantik itu. Lalu ia tiba-tiba bertanya kepada permaisuri, selama ini putrinya dekat dengan siapa. Jangan-jangan itu penyebabnya.

Raja dan permaisuri bergegas ke bilik sang putrid dan mengetuk. Namun sang putrid tidak membukanya. Dengan lemah lembut  memanggilnya dari luar.

"Putriku Mataranna, apakah engkau sakit anakku. Apakah penyebabnya."

"Iyye puang."

Dari dalam bilik sang putri menjawab pelan dan liri. Raja kemudian kembali bertanya. Sakit apakah gerangan anaknya itu.

"La Kalando puang."

Tahulah raja dan permaisuri kalau penyebab putrinya sakit itu adalah Raja Lakalando  dari Tindalu. Keduanya kembali tinggalkan bilik sang putri. Sang raja berkali-kali menepuk pinggangnya menyentuh hulu kerisnya. Namun sang permaisuri selalu ingat untuk tetap sabar. Sebab bila kemarahan raja diturutkan bakal terjadi perang besar antara Tindalu dan Massenrengpulu.

"Sungguh terlalu Raja La Kalando. Dia biarkan putriku merana dan kawin dengan wanita lain. Andainya tidak memikirkan rakyatku, akan kubalas La Kalando. Tapi baiklah, aku punya cara lain untuk meminta pertanggungjawabanmu Kalando."

Sang raja lalu masuk biliknya dan mengurung diri selama 3 hari tiga malam. Tidak seorangpun yang mengetahui apa yang dilakukannya.  Termasuk sang permaisuri. Sementara sang putri terus saja didera rasa rindu pada Raja La Lakalando.

Dalam tirakatnya, Raja dengan kekuatan batin bermohon kepada Dewata untuk mengantarkan jiwanya dalam menemui La Kalando.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun