Mohon tunggu...
Taufik AAS P
Taufik AAS P Mohon Tunggu... Penulis - jurnalis dan pernah menulis

menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mahluk Halus di Kaki Mambuliling

12 Desember 2017   18:55 Diperbarui: 13 Desember 2017   12:37 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi cerpen - koleksi pribadi

"Pikiranku."

"Hi hi hi. Lucunya, lensa buram, pikirannya kacau, hi hi hi."

Waduh, gadis berkupluk tertawa kecil perlihatkan gigi-giginya yang putih bersih. Tetapi, ketawanya kenapa, hi hi hi. Kayak di filem-filem horor. Jangan-jangan ini mahluk halus benaran. Aku tidak peduli. Bukankan diskusi para pria hidung belang kerkanton  tebal, baik ia pejabat, pengusaha atau politisi di lobby-lobby hotel berbintang, kebanyakan soal  yang halus-halus doang.

"Pake lensa ini, biar pikiranya tidak kacau."

Si cantik berkupluk, tiba-tiba saja mengambil kamera dari genggamanku. Tanpa basa-basi dengan cekatan lensanya diganti dengan miliknya. Lalu diserahkannya kembali kepadaku.

"Ini, ayo, silahkan memotret."

Akun beranjak dari jongkok sambil bernapas lega. Tanpa sengaja lengan kami bersenggolan. Rupanya si kupluk berdiri terlalu dekat dari jongkokanku.

"Oh, maaf."

Kataku gugup. Karena inilah permintaan maaf pertamaku pada mahluk halus. Andai memang si kupluk ini adalah mahluk halus penunggu Gunung Mambuliling.

"Tidak apa kak."

Iapun menatapku dengan mata yang jernih penuh persahabatan. Akupun semakin yakin, kalau mahluk halus berkupluk ini adalah baik dan tidak usil. Lalu berdua kami berjalan sambil mencari tempat-tempat yang cantik dan memotret. Hingga ratusan frame aku abadikan keindahan gunung legendaris ini. Matahari mulai menurun memancarkan sinar  jingga bercampur putih awan pengunungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun