Pengaruh dari pemindahan ini dapat dilihat dari harga lahan yang ada di Kalimantan. Semenjak isu-isu pemindahan ibukota mulai panas, harga lahan semakin lama semakin tinggi, terutama di Kalimantan Timur setelah diumumkan menjadi pusat. Bisa-bisa harga lahan mencapai empat kali lipat dari harga semulanya. Namun, perpindahan Ibukota ini tidak hanya berdampak pada Kalimantan Timur saja, melainkan juga pada Jakarta.
Yang berpindah dari Jakarta ke Kalimantan adalah pusat pemerintahan Indonesia, sehingga otomatis banyak aset-aset pemerintahan yang akan ditinggalkan. Sebagian besar aset pemerintahan di Jakarta berupa bangunan-bangunan. Untuk mengantisipasi terjadinya bangunan-bangunan mangkrak sekaligus menjadi sumber biaya untuk menambal kekurangan biaya untuk pembangunan Ibukota baru, pemerintah berencana melakukan "tukar guling" aset-aset tersebut. Menteri Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang P.S. Brodjonegoro, mengestimasikan nilai dari  aset di Jakarta kurang lebih sebesar Rp 150 triliun. Well, menurut penulis, itu solusi yang baik daripada harus melihat aset negara mangkrak setelah pembangunan Ibukota baru selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H