Dari hasil riset dan jurnal yang didapat, dapat disimpulkan, bahwa penggunaan simpanse sebagai bahan uji coba obat HIV, menguntungkan bagi banyak pihak terutama di bidang farmakokinetik atau kemajuan pengobatan.Â
Selain itu, penelitian vaksin HIV dalam prosesnya membantu dalam studi hematologi, imunologi, dan virologi. Di berbagai Negara di dunia, kasus penginfeksian virus HIV Â karena AIDS menyentuh angka 40 juta penduduk berdasarkan survey tahun 2018, sekitar 10 juta penduduk tidak meyadari akan penginfeksian virus HIV.Â
Di Indonesia sendiri, 620.000 dari 5,2 juta jiwa di Benua Asia yang terinfeksi virus HIV. Selain itu, penggunaan simpanse mempersingkat waktu peneliti untuk menemukan obat, karena belum ditemukan kemiripan secara genetik yang dimiliki, melebihi simpanse.
Daftar Pustaka
Bolognesi D.P., T.M. Butler, P. Davies, N.L. First, N.R. Flesness, J. Fritz, P. Fultz, P. Theran, S.W. Blangero, & L.M. Russow. 1997. Chimpanzees in Research. Washington D.C.: National Academy Press.
alodokter.com, diakses pada 20 Agustus 2019 pukul 19.00 WIB
hellosehat.com diakses pada 20 Agsutus 2019 pukul 19.35 WIB
hellosehat.com, diakses pada 21 Agustus 2019 pukul 19.35 WIB
cnnindonesia.com, diakses pada 24 Agustus 2019 pukul 21:43 WIB
www.who.inp, diakses pada 24 Agustus 2019 pada pukul 22.19 WIB
kompas.com, diakses pada 24 Agustus 2019 pada pukul 22.26 WIB