Mohon tunggu...
K1_ Adinda Hasna Mufidah
K1_ Adinda Hasna Mufidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

semangat bisa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjaga Kelestarian Meranti: Dampak Perubahan Iklim terhadap Persebaran, Adaptasi, dan Kelangsungan Hidup Tanaman Endemik Sumatera

10 November 2024   16:14 Diperbarui: 10 November 2024   16:24 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penurunan keanekaragaman hayati ini juga akan mempengaruhi interaksi antara spesies dalam ekosistem. Jika meranti tidak dapat bertahan hidup atau berkembang biak secara efektif, hal ini dapat memengaruhi seluruh rantai makanan dan struktur ekosistem hutan tropis. Misalnya, hewan yang bergantung pada buah-buahan meranti atau pohon-pohon besar sebagai tempat berlindung bisa kehilangan sumber daya tersebut, yang akhirnya mengarah pada penurunan populasi hewan tersebut.

  • Risiko Kepunahan

Pada akhirnya, jika perubahan iklim terus berlangsung tanpa ada upaya mitigasi yang efektif, risiko kepunahan bagi spesies meranti bisa sangat nyata. Meskipun meranti memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim, ada batasan sejauh mana mereka bisa bertahan dalam kondisi yang semakin ekstrem. Jika suhu terlalu tinggi, atau curah hujan terlalu sedikit, tanaman meranti akan kesulitan untuk bertahan hidup, dan ini dapat menyebabkan penurunan jumlah pohon meranti secara signifikan.

Kepunahan tanaman meranti akan mempengaruhi seluruh ekosistem hutan tropis Sumatera, karena mereka adalah salah satu komponen penting dalam struktur hutan. Kepunahan meranti juga bisa berlanjut pada kepunahan spesies-spesies lain yang bergantung pada pohon ini untuk tempat tinggal dan makanan.

---Kesimpulan---

Meskipun tanaman endemik meranti memiliki sejumlah mekanisme adaptasi terhadap perubahan iklim, termasuk pengembangan akar yang dalam, penyesuaian laju pertumbuhan, dan kemampuan melindungi diri dari stres panas, perubahan iklim yang ekstrem tetap dapat memberikan dampak yang signifikan. Dampak seperti perubahan lingkungan habitat, penurunan keanekaragaman hayati, dan risiko kepunahan menjadi ancaman yang tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, upaya konservasi yang melibatkan perlindungan habitat dan mitigasi perubahan iklim sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup meranti dan keanekaragaman hayati hutan tropis Sumatera secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun