Mohon tunggu...
K1_ Adinda Hasna Mufidah
K1_ Adinda Hasna Mufidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

semangat bisa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjaga Kelestarian Meranti: Dampak Perubahan Iklim terhadap Persebaran, Adaptasi, dan Kelangsungan Hidup Tanaman Endemik Sumatera

10 November 2024   16:14 Diperbarui: 10 November 2024   16:24 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu adaptasi penting yang dimiliki meranti untuk menghadapi perubahan iklim, khususnya kekeringan, adalah sistem akar yang dalam. Pada tanaman tropis seperti meranti, akar yang dalam memungkinkan mereka untuk menyerap air dari lapisan tanah yang lebih dalam saat musim kemarau datang atau ketika curah hujan berkurang. Tanaman meranti dengan akar yang lebih dalam mampu bertahan lebih lama di kondisi tanah yang kering dibandingkan dengan tanaman lain yang memiliki akar dangkal. Sistem akar yang dalam ini juga berfungsi untuk menstabilkan pohon meranti, mengingat ukurannya yang besar, sehingga pohon tetap kokoh meskipun menghadapi cuaca ekstrem.

Namun, meskipun adaptasi ini cukup efektif, jika perubahan iklim semakin mengurangi jumlah curah hujan secara keseluruhan atau memperpanjang periode kekeringan, kemampuan akar untuk mencapai air yang cukup bisa terbatas, terutama di area yang sangat kering atau terdegradasi.

  • Penyesuaian dalam Laju Pertumbuhan dan Fotosintesis

Selain sistem akar, meranti juga beradaptasi dengan mengubah laju pertumbuhannya dan proses fotosintesisnya. Di bawah kondisi kekeringan atau suhu yang lebih tinggi, tanaman meranti dapat mengurangi laju fotosintesis untuk menghemat energi dan air. Beberapa studi menunjukkan bahwa tanaman tropis cenderung memperlambat fotosintesisnya saat kekurangan air, meskipun ini berarti mereka juga mengurangi produksi makanan untuk pertumbuhannya. Meranti yang beradaptasi dengan cara ini bisa bertahan lebih lama, tetapi dengan laju pertumbuhan yang lebih lambat.

Di sisi lain, ketika curah hujan kembali stabil, meranti dapat "mempercepat" proses pertumbuhannya untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada, seperti air dan nutrisi, untuk kembali tumbuh dengan optimal.

  • Mekanisme Perlindungan terhadap Stres Panas

Tanaman meranti juga memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya dari suhu yang terlalu tinggi. Seperti banyak pohon tropis lainnya, meranti mengembangkan daun yang lebih besar dan lebih tebal untuk mengurangi penguapan air yang berlebihan dan untuk menyaring sinar matahari yang berlebih. Ini membantu tanaman tetap terhidrasi meskipun suhu sangat panas. Selain itu, meranti juga memiliki lapisan lilin pada permukaan daun yang berfungsi untuk melindungi tanaman dari kehilangan air yang berlebihan akibat panas matahari yang intens.

  • Toleransi terhadap Peningkatan Konsentrasi CO2

Meranti, seperti tanaman lainnya, juga dapat beradaptasi dengan peningkatan konsentrasi karbon dioksida (CO2) di atmosfer, yang merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim. Peningkatan CO2 dapat merangsang laju fotosintesis pada tanaman tertentu, meskipun ada batas tertentu di mana peningkatan CO2 justru bisa merugikan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman tropis, termasuk meranti, bisa memanfaatkan CO2 lebih efisien dalam kondisi tertentu, tetapi dalam jangka panjang, jika suhu terus meningkat, manfaat ini bisa berkurang.

  • Perubahan Pola Pembungaan dan Perkembangbiakan

Pada beberapa tanaman, perubahan iklim juga mengubah waktu pembungaan dan proses perkembangbiakan. Meskipun meranti adalah tanaman yang biasanya berkembang biak melalui biji, perubahan suhu dan pola hujan bisa mengganggu proses pembungaan. Dalam jangka panjang, perubahan ini dapat memengaruhi kemampuan meranti untuk bereproduksi, yang pada akhirnya mempengaruhi kelangsungan hidup spesies ini.

---Potensi Dampak Perubahan Iklim terhadap Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati---

Meskipun tanaman meranti memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa, perubahan iklim yang cepat dan drastis masih dapat menyebabkan dampak yang serius, tidak hanya bagi meranti, tetapi juga untuk ekosistem secara keseluruhan. Mari kita bahas potensi dampaknya.

  • Perubahan Lingkungan Habitat

Perubahan iklim dapat mengubah secara drastis lingkungan habitat meranti, terutama dengan perubahan curah hujan dan suhu. Hutan tropis yang menjadi habitat utama meranti sangat bergantung pada stabilitas iklim, terutama curah hujan yang tinggi dan suhu yang lembap. Jika pola hujan berubah atau terjadi kekeringan yang lebih panjang, banyak area yang sebelumnya mendukung kehidupan meranti bisa menjadi lebih kering atau bahkan mengalami degradasi tanah.

Selain itu, kenaikan suhu juga dapat memaksa spesies meranti untuk bergerak ke ketinggian yang lebih tinggi, di mana suhu lebih rendah dan lebih banyak curah hujan. Namun, pergerakan ini juga terbatas oleh ketersediaan ruang dan kemampuan tanaman untuk tumbuh di kondisi baru. Jika perubahan iklim menyebabkan kerusakan pada habitat alami meranti, maka kemungkinan besar populasi meranti akan terancam punah.

  • Penurunan Keanekaragaman Hayati

Perubahan iklim sering kali menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati, dan ini adalah salah satu dampak yang mungkin terjadi di hutan-hutan Sumatera, tempat meranti tumbuh. Hutan Sumatera adalah rumah bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang sangat beragam, tetapi dengan perubahan iklim yang memperburuk kondisi hidup mereka, banyak spesies mungkin akan menghadapi kesulitan dalam beradaptasi. Misalnya, spesies yang bergantung pada habitat hutan tropis yang lembap bisa kehilangan tempat tinggalnya jika hutan tersebut berubah menjadi lebih kering atau rusak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun