Hal yang biasa terjadi oleh seorang pekerja atau karyawan suatu perusahaan akan berhenti di tengah-tengah karir nya di suatu perusahaan. Apalagi dengan seorang karyawan kontrak. Yang pada umumnya enam bulan pertama karyawan kontrak tersebut akan menyesuaikan tugas dan lingkungan kerjanya.Â
Dalam bulan berikutnya mereka harus berpikir akan diperpanjang atau tidak dan lain sebagainya. Keadaan tersebut tidak bisa menjadi salah perusahaan. Hal ini bisa disebabkan oleh persaingan dan perubahan yang menuntut perusahaan untuk beradaptasi dengan perkembangan melalui pengelolaan perusahaan.Â
Seorang manajer juga harus memahami bahwa seorang pekerja atau karyawan tidak hanya menjadi kekuatan utama bagi perusahaan. Tetapi karyawan juga harus ikut aktif untuk merencakan suatu perubahan. Hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas dan produktivitas kerja.
Pengelolaan perusahaan dengan memperhatikan lingkungan kerja yang kondusif, komunikasi antar anggota perusahaan baik, upah kerja yang sesuai, dan perilaku antara atasan ke bawahan atau sebaliknya juga harus baik. Hal ini akan memunculkan kepuasan kerja para pekerja atau karyawan.Â
Jika para pekerja atau karyawan sudah memunculkan kepuasan kerja maka akan menimbulkan sikap loyal terhadap perusahaan tersebut dan akan berdampak pada kualitas yang akan diberikan kepada karyawan untuk perusahaan.
Kualitas kerja yang diberikan oleh karyawan akan juga membantu perusahaan untuk memenangkan suatu persaingan yang terjadi di pasaran. Kepuasan kerja dapat dilihat dari dua sisi.Â
Yang pertama, dari sisi karyawan, jika karyawan mencapai kepuasan kerja, maka karyawan tersebut akan merasa senang dalam melakukan pekerjaanya.Â
Yang kedua, dari sisi perusahaan, jika karyawan mencapai kepuasan kerja, bagi perusahaan akan berpengaruh pada produktifitas, sikap atau tingkah laku juga meningkat dalam memberi layanan kepada konsumen. Dengan kepuasan kerja ini juga akan meningkatkan komitmen seorang karyawan terhadap perusahaan atau organisasi.
Bagaimana jika seorang karyawan tersebut adalah karyawan kontrak. Untuk mewujudkan kepuasan kerja para karyawan kontrak ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti upah yang diberikan apakah sesuai dengan harapan karyawan tersebut, manajer juga harus memahami apakah karyawan kontrak tersebut puas dengan pekerjaannya, karyawan tersebut apakah merasa sejahtera, dan memperhatikan suasana kerja yang dilakukan seorang karyawan apakah baik atau tidak. Â
Komitmen kerja adalah keyakinan seorang pekerja atau keryawan untuk menerima tujuan dari suatu perusahaan yang menyebabkan seorang karyawan tersebut mempunyai keinginan untuk tetap tinggal dan menjadi bagian dari perusahaan teresebut.
Jika karyawan telah mencapai kepuasan kerja biasanya akan lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Komitmen kerja ini juga harus didukung dengan adanya kepuasan kerja seorang karyawan.Â
Kepuasan kerja ini bisa ditimbulkan dengan lingkungan kerja yang baik, komunikasi baik, sikap antar angggota baik, dan juga upah kerja yang sesuai.
Komitmen kerja menurut Steers dan Porte (1991) ada tiga faktor yang mempengaruhi karyawan pada perusahana atau organisasi :
1. Faktor personal
- Job satiscaftion
- Psychologist contractÂ
- Job choice factors
- Karakter seseorang
Hal diatas akan membentuk komitmen awal.
2. Faktor organisasi
- Initial works
- Experience
- Job scope
- Supervision
- Goal consistency organizational
Hal di atas akan memunculkan atau membentuk tanggung jawab.
3. Non-organizational factors
- Avaibility of alternative josÂ
Faktor yang tidak ada pada suatu perusahaan, seperti ada tidaknya pilihan pekerjaan lain.
Seorang karyawan melakukuan pekerjaan karena memiliki suatu harapan setelah pekerjaan itu selesai. Hal ini menunjukkan bahwa, kualitas layanan suatu perusahaan akan baik jika karyawan yakin bahwa pekerjaan yang dilakukannya akan menghasilkan penilain atau upah yang sesuai dengan harapannya.Â
Kepuasan kerja sangat penting dimiliki oleh setiap perusahaan. Kepuasan kerja bisa diibaratkan seperti modal awal yang paling penting untuk memberikan layanan yang baik terhadap konsumen. Kepuasan kerja juga dapat dijadikan senjata untuk bertarung di sengitnya persaingan pasar.
Para manajer juga harus memperhatikan faktor-faktor yang mampu meningkatkan komitmen kerja seperti memberikan reward jika seorang karyawan mampu mencapai sebuah tujuan, memberikan rasa bangga kepada setiap para pekerja atau karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, dan juga harus mendengarkan apa tujuan seorang karyawan bekerja di perusahaan tersebut lalu menjelaskan juga tujuan dari perusahaan tersebut.
Jika suatu perusahaan tidak mampu mencapai kepuasan kerja akan mendapat beberapa akibat yang tidak menguntungkan bagi pihak karyawan dan pihak perusahaan.Â
Ketidak puasan kerja mampu memunculkan perilaku penarikan diri (turnover) atau perilaku agresif (sabotase, kesalahan yang disengaja, konflik antara atasan dan karyawan, atau juga mohok kerja) hal ini akan menyebabkan tingkat produktivitas perusahaan menurun.Â
Kepuasan kerja ini juga berbeda dari setiap individu. Hal ini dikarenakan setiap individu memiliki kebutuhannya masing-masing. Kebutuhan ini, perusahaan bisa membantu dengan memberikan tunjangan fasilitas, jaminan kesehatan, dan kebutuhan lainnya. Dengan memberikan beberapa hal tersebut akan sedikit membantu para karyawan untuk memenuhi kebutuhannya.Â
Hal ini mampu meningkatkan motivasi karyawan untuk terus bekerja, memberi konstribusi lebih ke perusahaan, dan bahkan mampu mencapai kepuasan kerja karyawan.
Komitmen kerja harus timbul di dalam diri seorang karyawan atau pekerja. Hal ini berkaitan dalam hal menjalani hidup atau menggapai tujuan hidupnya.Â
Apabila setiap individu di dalam suatu perusahaan atau organisasi memiliki komitmen yang besar maka dalam melakukan pekerjaan akan memberikan yang terbaik, selain itu para karyawan atau pekerja juga akan lebih bertanggung jawab ketika melakukan pekerjaannya.Â
Hal ini adalah modal penting bagi perusahaan. Kenapa menjadi hal penting? Karena ketika komitmen kerja terbentuk maka bagi suatu perusahaan akan lebih mudah untuk mencapai suatu tujuan perusahaan.Â
Hal di atas adalah pengaruh penting antara kepuasan kerja dan komitmen kerja demi keberlangsungan atau untuk bertahannya suatu perusahan dalam melewati suatu persaingan antar perusahaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H