Jika suatu perusahaan tidak mampu mencapai kepuasan kerja akan mendapat beberapa akibat yang tidak menguntungkan bagi pihak karyawan dan pihak perusahaan.Â
Ketidak puasan kerja mampu memunculkan perilaku penarikan diri (turnover) atau perilaku agresif (sabotase, kesalahan yang disengaja, konflik antara atasan dan karyawan, atau juga mohok kerja) hal ini akan menyebabkan tingkat produktivitas perusahaan menurun.Â
Kepuasan kerja ini juga berbeda dari setiap individu. Hal ini dikarenakan setiap individu memiliki kebutuhannya masing-masing. Kebutuhan ini, perusahaan bisa membantu dengan memberikan tunjangan fasilitas, jaminan kesehatan, dan kebutuhan lainnya. Dengan memberikan beberapa hal tersebut akan sedikit membantu para karyawan untuk memenuhi kebutuhannya.Â
Hal ini mampu meningkatkan motivasi karyawan untuk terus bekerja, memberi konstribusi lebih ke perusahaan, dan bahkan mampu mencapai kepuasan kerja karyawan.
Komitmen kerja harus timbul di dalam diri seorang karyawan atau pekerja. Hal ini berkaitan dalam hal menjalani hidup atau menggapai tujuan hidupnya.Â
Apabila setiap individu di dalam suatu perusahaan atau organisasi memiliki komitmen yang besar maka dalam melakukan pekerjaan akan memberikan yang terbaik, selain itu para karyawan atau pekerja juga akan lebih bertanggung jawab ketika melakukan pekerjaannya.Â
Hal ini adalah modal penting bagi perusahaan. Kenapa menjadi hal penting? Karena ketika komitmen kerja terbentuk maka bagi suatu perusahaan akan lebih mudah untuk mencapai suatu tujuan perusahaan.Â
Hal di atas adalah pengaruh penting antara kepuasan kerja dan komitmen kerja demi keberlangsungan atau untuk bertahannya suatu perusahan dalam melewati suatu persaingan antar perusahaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI