Mohon tunggu...
Suryanto Rauf
Suryanto Rauf Mohon Tunggu... Jurnalis - Bumi Ku Adalah Bumi Manusia

Bumi manusia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Cerita bersama Sahabat

6 Oktober 2019   17:21 Diperbarui: 9 Oktober 2019   00:16 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rumah Kopi itu kini kembali dibuka

Tepat jam 2 siang tadi aku bergegas meninggalkan kamar

Berada dalam cemas karna pikiran semakin kikir

Segera kulihat dinding Handphone dan ternyata ada satu panggilan masuk tak terjawab

Aku kenal Nomor siapa itu, ya itu adalah nomor adik seperjuanganku

Lelaki yang selama ini menjadi teman dekat ku untuk berbagi pengetahuan dan cerita Luar biasa

sehingga kami selalu hidup Rukun dalam persahabatan, meskipun tidak dalam Gagasan dan pikiran

Jelas, sebab dalam ilmu pengetahuan tidak ada senior maupun junioran.

Sebelum mampir kerumah kopi kami sempatkan waktu untuk melihat-lihat buku di Gramedia

banyak buku baru yang sangat menarik dan menguji adrenalin untuk bersatu dalam bait-bait kata

sayangnya kali ini, kami harus puasa karna tidak ada uang untuk merealisasikan hasrta memiliki buku-buku itu

Selepas itu kami pulang dan mampir di warung kopi tempat biasa kami ngobrol soal politik, ekonomi dan ideologi

kali ini kami lebih banyak sibuk dengan alat elektronik berupa handphone dan leptop di hadapan kami

Aku masih sibuk menyelesaikan beberapa tulisan yang belum kuselesaikan dilaman leptop pacarku, ya memang itulah aku 

Kehilangan leptop justrus membuat aku semakin semangat untuk menulis karya-karya baru.

Sementara sahabatku berpacu dengan handphonenya 

kulihat dia begitu serius menikmati peristiwa dari setiap tampilan yang terpampang dilayar handphonenya

Kami duduk dimeja yang sama, saling berhadap-hadapan satu dengan yang lainnya

Sayangnya kali ini, dia tidak lama menikmati handphonenya karna dia lebih memilih menyelesaikan buku bacaan yang suda hampir satu bulan dibacanya, judulnya " HERMENEUTIK " buku yang banyak mengagli soal-soal dalam filsafat. aku kagum padanya karna disaat banyak orang lebih memilih menikmati Game dia malah asik membaca buku.

Kami memesan minuman yang tidak ada Aroma kopinya

karna kopi akhir-akhir ini harganya semakin mahal, ya bagi yang lain tidak tapi, bagi kami berdua ini sangat mahal

Aku memesan MSUSU sedangkan temanku memesan minuman Fantasusu, kali ini kami saling berhadap-hadapan dan tertawa karna tidak seperti biasanya, kalau kewarung kopi kami selalu memesan kopi, tidak dengan hari ini sehingga kejadian ini membuat kami agak berbeda dan lucu.

Kamipun tidak sempat mandi saat janjian untuk pergi ngopi dan berkunjung ketokoh buku, sehingga badan kami bauh dan rambut kami kering tak terurus, aku memakai kaos yang suda dua hari kupakai, sedangkan temanku juga sama denganku, begitu juga dengan celana jeans panjang yang kami pakai hari ini, sungguh sesuatu yang cukup langka bagi kami. berteman lebih dari saudara.

Rambut kami berdua sama-sama kriting alias bergelombang, sayangnya kali ini aku sedang memanjangkan rambut, sementara temanku masih tetap sama potongan dan gaya rambutnya, tidak ada yang berubah dari diri kami berdua. yang berubah hanyalah cara pandang kami, mungkin itu saja.

Tak ada juga rokok, temanku bukan seorang perokok, sedangkan aku adalah seorang perokok yang baru saja berhenti karna setahun yang lalu saya dilarikan kerumah sakit karna rokok dan kopi sehingga saya tak lagi merokok hingga hari ini setelah kejadian yang hampir merenggut nyawa saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun