Guru agama Alif pun tersenyum dengan nada memuji penuh rasa salut rasanya seperti menyesal memarahi Alif minggu yang lalu.
Menjelang kenaikan kelas, Alif sudah mampu membaca dan menghafal dengan lancar.
Hasilnya saat raport kenaikan kelas nilai Alif hijau semua. Rangking Alif yang termasuk paling buncit pada semester satu berubah yang paling baik diantara anak laki laki dikelasnya.
Sedangkan rangking terbaik masih di pegang anak perempuan.
Bagi Alif pribadi ini merupakan suatu lompatan garis takdir yaitu kedunguan berubah menjadi kecerdasan. Suatu perubahan yang begitu cepat tidak seperti anak pada umumnya yang belajar membaca dan menghafal secara bertahap, lebih tepatnya Alif adalah "si dungu" yang berganti otak. (Syahirul Alem, Pustakawan SMP Muhammadiyah 1 Kudus)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H