Untuk membangun masa depan organisasi, perlu ditentukan bisnis apa yang akan dijalankan, jawaban ini disebut dengan misi organisasi. Setelah menentukan misi organisasi, langkah berikutnya adalah menggambarkan kondisi organisasi di  masa depan yang hendak diwujudkan, hal inilah yang disebut dengan visi organisasi.
Sistem perencanaan kegiatan sangat diperlukan untuk mencapai visi perusahaan. Sistem perencanaan kegiatan adalah suatu rangkaian yang berurutan untuk merencanakan kegiatan yang ditempuh oleh perusahaan dalam mewujudkan visi organisasi. Terdapat empat langkah untuk mencapai sistem perencanaan kegiatan :
1. perumusan strategi (Strategy Formulation)
2. Perencanaan strategik (strategic plannning)
3. Penyusunan program (programing)
4. Penyusunan anggaran (budgeting)
Di masa lalu (tahun 1960-an sampai 1990-an), sistem perencanaan dan pengendalian manajemen (management planning and control system) lebih dikenal dengan sebutan sistem pengendalian manajemen (management control system). Karena sistem pengendalian manajemen saat itu menitikberatkan pada aspek pengendalian, yaitu sistem yang digunakan untuk mengendalikan pengumplementasikan dan pengendalian rencana.Â
Pada masa itu, misi, visi, dan strategi dirumuskan melalui cara yang bersifat ad hoc dan melalui proses yang tidak terstruktur. Namun di masa kini, lebih dikenal dengan nama sistem perencanaan dan pengendalian manjemen atau yang disebut dengan SPPM. SPPM menitikberatkan pada pentingnya perencanaan dalam memasuki lingkungan bisnis turbulen dan kompetitif. SPPM menyediakan dua sistem pengimplementasian rencana : (1) sistem pengimplementasian dan (2) sistem pemantauan.
Di dalam pendesaian sistem pada umumnya, berbagai faktor berikut ini perlu dipertimbangkan:
1. Apakah sistem tersbut sesuai dengan lingkungan bisnis yang dimasuki atau tidak ?. Untuk menjawab pertanyaan ini diperlukan pengamatan dan identifikasi terhadap pemacu  perubahan.
2. Bgaimana cara kita bertindak dan bersikap untuk mencapai tujuan ?