Mohon tunggu...
Muhammad Bayu Adinugroho
Muhammad Bayu Adinugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi bermain bola voli,suka musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masyarakat Madani: Pengertian, Ciri-Ciri dan Perkembangannya di Indonesia

27 November 2022   18:32 Diperbarui: 27 November 2022   18:40 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masyarakat madani atau civil society merupakan bagian masyarakat yang memiliki adab dalam membangun, memaknai, dan menjalani kehidupannya. Masyarakat madani juga merupakan suatu sistem yang subur dan sangat menjamin prinsip moral. Dimana kebebasan individu dan stabilitas masyarakat sangat seimbang. 

Dalam pengertian menurut beberapa ahli dikatakan bahwa masyarakat madani merupakan golongan masyarakat yang sangat membangun untuk masyarakat atau Negara dalam menghadapi atau bahkan menentang pemerintah yang sewenang-wenang atau tidak membangun. 

Masyarakat madani dicirikan memiliki sifat menjunjung nilai yang tinggi. Mereka selalu menjunjung tinggi nilai dan norma serta hukum yang mereka topang. Semua itu mereka pegang dengan ilmu, iman, dan juga teknologi. 

Hal tersebut berarti, masyarakat madani memiliki kehidupan yang berdasarkan aturan yang sudah berlaku. Mulai dari nilai, hukum, norma, dan lainnya. Ketaatan mereka didasarkan pada iman, ilmu, dan teknologi yang sudah mereka pelajari. Kemudian dikembangkan dengan kekuatan iman serta keyakinan mereka terhadap Sang Pencipta.

Adapun beberapa ciri-ciri lain dari masyarakat madani yang dapat kita ketahui antara lain

Menjunjung tinggi nilai

Mempunyai peradaban yang tingi

Memprioritaskan kesederajatan serta transparansi

Ruang publik yang bebas

Supremasi hukum

Keadilan sosial

Partisipasi sosial

Keyakinan akan tuhan(Iman)

Masyarakat madani memiliki ciri dan karakteristik yang begitu disiplin,mereka  menjunjung tinggi nilai dan peraturan. Akan tetapi kebebasan didalamnya juga berjalan dengan baik karena masyarakat madani menjunjung tinggi nilai toleransi. Yaitu tidak mencampuri urusan pribadi orang lain serta memberi kebebasan untuk memberikan pendapat yang menjadi aplikasi dari ruang publik yang bebas. 

Dunia mengakui konsep masyarakat madani sebagai model masyarakat yang paling maju pada saat itu. Pola masyarakat madani oleh orang barat kini disepadankan dengan civil society yang dipandang modern oleh mereka. Karena memang konsep dan karakteristik masyarakat madani sangat membangun dan memajukan baik itu dari golongan, individu, atau negara

Masyarakat madani sangat identik dengan masyarakat kota yang mempunyai karakter dinamis, sibuk, berpikir logis, berpola hidup praktis, berwawasan luas, dan mencari-cari terobosan baru demi memperoleh kehidupan yang sejahtra. 

Karakter tersebut juga didukung dengan mental agamis (berakhlakul karimah). Dalam masyarakat Yunani Kuno, masyarakat madani  sudah ada sejak dahulu kala. Ketika seseorang pertama kali mencetuskan istilah civil society ,yaitu Cicero. Seorang orator dari Yunani Kuno. 

Menurut Cicero, civil society merupakan sebuah komunitas politik yang memiliki adab yang baik. Hal tersebut biasanya dicontohkan oleh masyarakat yang tinggal di kota. Dimana mereka memiliki kode hukum sendiri. Dengan adanya kewarganegaraan serta budaya kota, maka istilah kota tidak hanya sekadar konsentrasi penduduk saja.

Sedangkan, masyarakat madani dalam presfektif Islam bukan terjemahan dari civil society karena dari segi bahasa ada kesalahan dan karakternya berbeda dengan masyarakat yang dibangun oleh Rasulullah di Madinah pasca hijrah, yaitu yang memegang asas toleransi dan pluralism, mengutamakan akan hak-hak sosial dan kemanusiaan yang beradab. 

Menurut seroang peneliti di Lembaga Pengemabngan Pesantren dan Studi Islam, Dr. Ahmad Hatta, piagam madinah merupakan sebuah dokumen penting yang bisa membuktikan bahwa masyarakat madani di zaman dulu sangatlah maju. Selain itu juga ditegaskan bahwa adanya kejelasan hukum serta konstitusi yang ada dalam masyarakat.

Masyarakat madani merupakan konsep yang bersifat universal, sehingga perlu adaptasi dan disosialisasikan apabila konsep ini akan diwujudkan di Indonesia, karena konsep masyarakat madani lahir dari masyarakat asing. Apabila konsep ini akan diaktualisasikan dalam wacana masyarakat Indonesia, diperlukan suatu konsep, perlu ada langkah-langkah yang kontinyu dan sistematis yang dapat merubah pola pikir, kebiasaan, dan pola hidup masyarakat di Indonesia. 

Selain itu, konsep masyarakat madani juga bukan perkerjaan mudah, karena terkait dengan persoalan budaya dan sikap hidup masyarakat. Akan tetapi, karakteristik masyarakat madani dulu (zaman Nabi Muhammad SAW) dengan masyarakat Indonesia kini memiliki kesamaan dalam berbagai segi, terutama dari asasnya, keragaman agama, suku, dan budayanya. 

Oleh karena itu pola pembangunan masyarakat madani Indonesia di masa depan bisa bahkan sebaiknya merujuk pada model masyarakat yang dibangun oleh Rasulullah saw. Karena diketahui konsep masyarakat madani sangat bagus untuk menyukseskan pembangunan dan kemajuan Negara sebab sikap dari individu sendiri pada konsep masyarakat madani sangat disiplin akan kemajuan.

Sebenarnya pembentukan masyarakat madani di Indonesia sudah berjalan sedari dulu. Akan tetapi dari zaman orde lama sampai era reformasi saat ini, permasalahan perwujudan masyarakat madani di Indonesia selalu menunjukkan hal yang sama. Beberapa permasalahan yang bisa menjadi hambatan sekaligus tantangan dalam mewujudkan masyarakat madani model Indonesia, yaitu sebagai berikut :

Semakin bertambahnya orang miskin dan orang yang merasa miskin.

LSM dan partai politik muncul bagaikan jamur yang tumbuh di musim penghujan sehingga memungkinkan berbagai ketidak stabilan

Pers berkembang pesat dan semakin canggih akan tetapi sifat pesimis masyarakat yang sering terjadi.

Kaum cendikiawan semakin banyak tetapi cenderung berorientasi pada kekuasaan

Kurang percaya diri untuk bersaing dan senantiasa merasa rendah diri.

Mencermati keadaan sekarang, maka diperlukan sebuah strategi khusus untuk mencapai kehidupan yang madani. Proses pemberdayaan tersebut menurut Dawam Rahardjo dapat dilakukan dengan tiga model strategi sebagaimana sebagai berikut :

Strategi yang lebih mementingkan integrasi nasional dan politik.

 Strategi yang lebih mengutamakan reformasi sistem politik demokrasi.

 Strategi yang memilih pembangunan masyarakat madani sebagai basis yang kuat ke arah demokratisasi.

Beberapa diatas merupakan penjelasan mengenai masyarakat madani meliputi pengertian, ciri, karakteristik dan bagaimana konsep tersebut jika diimplementasikan di Indonesia serta beberapa masalah dan strategi ketika konsep tersebut telah dicoba. Sehingga pada akhirnya konsep masyarakat madani merupakan konsep utama untuk membangun peradaban yang tinggi. Akan tetapi untuk mewujudkan itu perlu adanya peningkatan pribadi sikap dan norma dalam masyarakat yang mendukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun