Oleh karena itu pola pembangunan masyarakat madani Indonesia di masa depan bisa bahkan sebaiknya merujuk pada model masyarakat yang dibangun oleh Rasulullah saw. Karena diketahui konsep masyarakat madani sangat bagus untuk menyukseskan pembangunan dan kemajuan Negara sebab sikap dari individu sendiri pada konsep masyarakat madani sangat disiplin akan kemajuan.
Sebenarnya pembentukan masyarakat madani di Indonesia sudah berjalan sedari dulu. Akan tetapi dari zaman orde lama sampai era reformasi saat ini, permasalahan perwujudan masyarakat madani di Indonesia selalu menunjukkan hal yang sama. Beberapa permasalahan yang bisa menjadi hambatan sekaligus tantangan dalam mewujudkan masyarakat madani model Indonesia, yaitu sebagai berikut :
Semakin bertambahnya orang miskin dan orang yang merasa miskin.
LSM dan partai politik muncul bagaikan jamur yang tumbuh di musim penghujan sehingga memungkinkan berbagai ketidak stabilan
Pers berkembang pesat dan semakin canggih akan tetapi sifat pesimis masyarakat yang sering terjadi.
Kaum cendikiawan semakin banyak tetapi cenderung berorientasi pada kekuasaan
Kurang percaya diri untuk bersaing dan senantiasa merasa rendah diri.
Mencermati keadaan sekarang, maka diperlukan sebuah strategi khusus untuk mencapai kehidupan yang madani. Proses pemberdayaan tersebut menurut Dawam Rahardjo dapat dilakukan dengan tiga model strategi sebagaimana sebagai berikut :
Strategi yang lebih mementingkan integrasi nasional dan politik.
 Strategi yang lebih mengutamakan reformasi sistem politik demokrasi.
 Strategi yang memilih pembangunan masyarakat madani sebagai basis yang kuat ke arah demokratisasi.