"Patutlah bunda lihat wajah Fiza sangat berseri sangat" Goda bunda
"Bundaaaaaa,,, Bunda membuat Fiza malu," jawabku malu. Dan bunda pun tertawa melihat Ekspresiku.
Malamnya, seusai aku sholat magrib bunda memanggilku dan mengatakan bahwa ada yang datang ingin bertemu denganku. Aku pun bertanya siapa, namun bunda enggan menjawab dan mengatakan untuk aku melihatnya sendiri.
Aku pun bergegas keruang tamu, dan aku pun terkejut dengan tiga sosok orang yang sangat aku kenal. Aku segera menghampiri mereka dan menyalami mereka.
"Assalamualaikum Umi, abi, dek Aisyah. Apa kabar?" Tanyaku
"Kami baik. Fiza bagaimana?" Tanya umi kembali
"Seperti yang Umi dan Abi lihat, Fiza sangat baik" Jawabku, Umi pun tersenyum. Ya dia adalah keluarga Mas Ahmad, namun aku melirik dan tidak melihat keberadaan Mas Ahmad, karena sedikit bingung aku pun bertanya.
"Umi, Mas Ahmad apa kabar? Apakah ia sudah kembali dari Yaman?" Tanyaku Penasaran. Mendengar pertanyaanku, Umi dan Abi terdiam, aku melihat Umi memandang Abi sambil memegang tangannya.
"Ada apa umi kenapa umi terdiam?" Tanyaku semakin penasaran.
"Fiza Abi ingin memberikan Fiza sesuatu"
"Apa itu Abi?" tanyaku. Abi memberikanku sepucuk surat . Aku mengambinya kemudian
membacanya.