Oleh karena itu, marah juga memiliki sisi baik untuk dapat memperingatkan tubuh kita dan waspada terhadap diri kita sendiri. Namun tidak baik pula jika kita diselimuti oleh kemarahan terus menerus, harus tetap dalam keadaan jernih serta hati yang gembira.
Menurut Brooker dan Rekan (2014) ia menyatakan tiga kelompok anak berdasarkan ekspresi kemarahan mereka di masa bayi. Dimulai dari kelompok lowanger, kelompok high-anger, serta kelompok yang semakin marah.Â
Pada usia 6 sampai 12 bulan kemarahan bayi masih dikatakan kelompok rendah. Kemudian, meningkat sepanjang perkembangan serta pertambahan usia anak tersebut.Â
Nah, secara singkat pola perkembangan yang terjadi akan berdasarkan pada pengalaman serta kejadian yang telah dialami. Setelah kita mengetahui mengenai emosi marah (anger), sekarang mari kita bahas lebih lanjut mengenai ketakutan (fear).
Jika kita membahas mengenai hubungan antara emosi marah dengan emosi takut mungkin kita akan menemukan korelasi yang signifikan. Misalnya jika kita merasa ketakutan mengenai suatu hal yang sangat kita takuti, kemudia ada seorang teman kita yang dengan secara sengaja menggoda dengan hal yang menakutkan tersebut, pasti respon yang akan kita luapkan akan hal itu adalah marah.Â
Mengapa? Karena dengan ia mencoba menakuti hal yang kita tidak suka, kita akan merasa berontak dan melawannya dengan emosi marah. Kita juga akan merasa terusik serta terganggu, kemudia kita mengekspresikan emosi tersebut dengan marah. Sehingga kita akan mampu meluapkannya melalui emosi tersebut.
Apa Sih Perbedaan Antara Fear dengan Phobia?Â
Barangkali jika kita sedang memonton film horor atau tidak suka terhadap suatu hewan. Nah, pastinya semua orang pernah mengalami ketakutan. Entah, ketakutan itu muncul secara sendirinya atau karena suatu keadaan yang terjadi. Namun, pernahkah kalian bertanya-tanya bagaimana rasa takut tersebut bisa muncul dan bagaimana cara mengatasinya? Lalu apa yang disebut dengan ketakutan?
Ketakutan merupakan salah satu jenis emosi manusia yang paling mendasar dan kuat. Perasaan ini bisa sangat melemahkan, tetapi mereka juga memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup manusia. Menurut Seligman (1975) ia mengungkapkan bahwa ketakutan adalah suatu kondisi emosional yang berasal dari objek yang spesifik. Dapat diartikan pula bahwa ketakutan (fear) adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu, seperti adanya rasa sakit serta ancaman bahaya.
Faktanya, rasa takut diperlukan untuk melindungi semua orang. Rasa muncul pada seseorang muncul karena hal tertentu atau mengingatkan kita pada situasi yang dianggap berbahaya dan mempersiapkan kita  untuk menghadapinya. Situasi seperti itu dapat berupa keadaan darurat fisik seperti terbakar, berada di tebing, berada pada ketinggian tertentu, benda atau hewan tertentu seperti ular, dan lain sebagainya.Â
Ketakutan yang kita rasakan dalam keadaan ini adalah reaksi normal dan alami dari tubuh. Reaksi ini dapat menyebabkan berbagai perubahan fisik dan mental, dari ringan hingga sedang. Nah, itulah yang disebut dengan ketakutan (fear), lalu apa yang dimaksud dengan Phobia?