Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Penghuni

12 Mei 2017   13:19 Diperbarui: 12 Mei 2017   13:31 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Cerpen Penghuni/foto ©DellaAnna

Tak lama kemudian, korban diangkut masuk ke dalam Ambulans, menuju rumah sakit, sedangkan sepedanya yang rusak serta tas dan isinya dibawa oleh Polisi. Ruben diperintahkan untuk mengikuti Polisi menuju kantor kepolisian.

Ruben menjalani proses verbal.

‘’Jadi anda tertabrak, dan wanita korban itu  penabrak?’’ tanya petugas pengusut. 

‘’Ya, kendaraan saya dalam keadaan henti motor, oleh karena palang rambu lalu lintas Kereta Api sedang turun,’’ ucap Ruben.

‘’Apakah anda tau, mengapa tiba-tiba wanita itu menabrak mobil anda, apakah anda punya ide  mengapa ia lakukan itu?’’ tanya pengusut.

‘’Tidak, samasekali saya tak bisa mengandai-andai soal ini. Tiba-tiba saja dari arah samping kiri korban menabrakkan sepedanya dengan sangat keras ke arah pintu pintu mobil. Sekejap langsung korban terpental dari sepedanya,’’ Ruben mencoba menjelaskan kronologis jalannya peristiwa.

‘’Anda kenal dengan dia?’’ 

‘’Tidak,’’ ucap pendek Ruben.

Dari pihak kepolisian, Ruben diberitahu bahwa korban tidak memiliki alamat tetap, tidak ada kartu identitas yang bisa membantu menyatakan siapa namanya, dimana tempat tinggalnya dan sebagainya. Pihak kepolisian masih harus menunggu informasi dari pihak rumah sakit untuk data ini. Perawatan korban atas tanggung jawab pihak kepolisian.

Ruben sendiri, tidak terkena sanksi hukuman untuk peristiwa ini, oleh karena kendaraannya dalam situasi mati motor. Atas advis Polisi, Ruben diminta untuk menjenguk korban di rumah sakit sebagai bagian perhatian sosial kemanusiaan. Ruben meyanggupi setelah tau alamat rumah sakit.

Tiga hari setelah peristiwa, Ruben menjenguk korban di rumah sakit. Sebelum tiba pada sal dibelinya seikat bunga genggam yang kecil saja pada toko cenderamata, Anyer warna ungu muda campur Margrit warna putih, tiga daun pakis muda ikut menghiasi. Tak lupa sebuah kartu dengan tulisan ‘’Get well soon’’ menyertainya, serta sebotol sari apel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun