Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Pertemuan

2 April 2017   16:18 Diperbarui: 4 April 2017   21:30 2205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover cerpen 'Pertemuan'/foto DellaAnna

Shelly hanya tersenyum membalasnya.

‘’Gak pulang Pap?’’ 

‘’Gak, kita tunggu sampai kamu sembuh dan pulang ke rumah sama-sama.’’ Jos ucapkan sambil mencium pipi Shelly.

Jos menarik kursi dekat meja, diraihnya sebuah majalah tua di atas meja. Dibacanya untuk melawan rasa kantuk.

Martha tetap duduk di pinggir tempat tidur Shelly, sambil merebahkan kepalanya dekat bantal. Kelelahan yang sangat akhirnya mengalahkan mata mereka.

Shelly terbangun. Ia merasa perutnya kejang. Dihirupnya udara dengan nafas yang panjang. Digoncangnya kepala Martha di sebelahnya, agar bangun. Namun Martha tetap pulas, tertidur.

Shelly mencoba memanggil Jos, tetapi suara itu tak juga keluar. Kejang merambat dan mengunci rongga mulut, lidah terasa kaku.

Tiba-tiba Shelly melihat semua lampu menyala, sinarnya begitu terang sekali. Belum pernah Shelly melihat lampu seperti ini, warna warni. Sesekali seperti lampu sedang berdisko, kerlap kerlip. Banyak bayangan di tembok dan plafon datang dan pergi. Ada Sisca lagi main tarik tali dengan Ben, ada tante Sherly lagi jalan-jalan dengan bayinya, bahkan ada ibu guru Bianca lagi menulis pada papan tulis di depan kelas. 

Terdengar suara Martha memanggilnya, terasa juga elusan tangan pada pipinya. 

Tapi Shelly masih terpesona dengan keindahan nyala lampu dan bayangan yang datang dan pergi. Begitu terangnya sinar lampu hingga Shelly bisa melihat apa saja dengan jelas. 

Shelly tak usah meloncat, dia bisa meloncat. Tak usah berlari dia pun bisa berlari, bahkan mendaki gunung yang tinggi pun Shelly sanggup dalam hitungan detik. Sangat menakjubkan Shelly bisa mengarungi lautan yang biru, bahkan berlomba dengan ikan lumba-lumba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun