Ketika Steve meletakkan barang barang tersebut di atas meja, dengan cepat Elona menyambar tas kerjanya.
Sebuah kartu identitas diri ditariknya, keluar dari sela ruang dompetnya. Elona kemudian memberikan kartu identitas ini pada kedua orang polisi tersebut.
Polisi Eric mencatat pada map yang ada pada dirinya. Kemudian setengah berbisik pada koleganya, Steve. Terlihat Steve menganggukan kepala tanda setuju.
‘’Begini saudara Elona, kami pikir akan lebih baik dan nyaman bila anda ikut dengan kami ke kantor polisi bagian distrik. Di sana anda bisa istirahat dengan nyaman, tersedia ruang khusus, sambil kami mencari jalan menolong menemukan alamat anda,’’ Eric berkata.
Elona menyetujui, dan memberitahu bahwa ia akan bayar makanan dulu sebelum pergi. Steve dan Eric menolong membawakan sisa barang Elona; jas, selendang dan laptop kerjanya. Elona bergegas menuju kasir untuk membayar. Eric dan Steve mengikutinya dari arah belakang.
‘’Berapa harga yang harus saya bayar?’’ tanya Elona pada kasir restoran.
‘’ 3Dish,’’ jawabnya.
Elona mengulang, ‘’please in Euro, how much?’’
Mata karyawan tak berkedip dan sedikit bingung.
‘’Ya, 3Dish,’’ jawabnya kembali.
Kini giliran Elona yang terkesiap. Kedua polisi distrik mendengar percakapan mereka sambil bergantian bertukar pandang.Â