Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Novel] Labirin Waktu (4)

4 Maret 2017   21:11 Diperbarui: 4 Maret 2017   21:19 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Elona melirik arlojinya, ‘’shit!’’ Arlojinya mati.

‘’Jam berapa sekarang?’’ tanya Elona kepada mereka.

‘’Sebelas lebih seperempat pagi,’’ sahut pemilik restoran.

Tangis Elona meledak lagi, secepat kilat pikirannya terbang mengingat Sem dan Lizzy. Bertubi-tubi macam-macam pikiran kini memenuhi rongga otaknya. 

Sangat pilu memikirkan betapa ia tinggalkan anak-anaknya sendiri. Tiba-tiba Elona ingat ibunya, Vivi. Moga-moga oma datang menemani Sem dan Lizzy, moga-moga Sem telepon oma untuk datang menemani agar mereka tidak sendirian.

Moga, moga, … dan entah moga apalagi yang kini memenuhi harapan Elona.

Elona berdoa, moga Tuhan melindungi anak-anaknya dan mamanya. Elona sendiri tidak tahu  dimana ia kini.

Pemilik restoran, pria dan wanita berusaha menenangkan Elona.

Dengan ujung lengan bajunya Elona menyisik air dari hidungnya dan air mata di pipinya.

‘’Kenalkan, Eduard,’’ pemilik restoran mengulurkan tangan memperkenalkan diri pada Elona.

‘’Elona, Elona Visser,’’ lirih suara balasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun