Mohon tunggu...
Sani Dewi
Sani Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Guru

Nama saya Sani Dewi, saya adalah mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 2 tahun 2022 jurusan Bahasa Inggris di Universitas Ahmad Dahlan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Teknik Cluster untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis pada Materi Teks Recount di SMPN 4 Depok Sleman Yogyakarta

27 Oktober 2023   20:11 Diperbarui: 27 Oktober 2023   20:15 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.researchgate.net/

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis (Writing Comprehension) Materi Procedure Text Melalui teknik cluster bagi peserta didik di SMP Negeri 4 Depok SlemanYogyakarta Tahun Pelajaran 2023/2024. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diambil dengan melihat hasil dari observasi dan hasil kuantitaif. Data kuantitatif diambil dari nilai hasil test siswa yang dianalisa dengan deskriptif statistik. Sasaran penelitian adalah kelas VIII B SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta yang berjumlah 30 siswa. Peneliti menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observais, dan refleksi. Peneliti menemukan beberapa penemuan. Data hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan menulis (Writing  Comprehension) siswa meningkat dari pre-test ke post-test. nilai siswa dari pretest ke posttest siklus II. Pada pretest terdapat tiga atau 18,7% siswa yang lulus KKM dan nilai rata-rata pretest sebesar 61,85. Kemudian pada hasil posttest siklus 1 terdapat 14 atau 43,7% siswa di kelas tersebut yang tuntas KKM mengingat rata-rata nilai tesnya memperoleh 70,05 dan peningkatannya sebesar 14,03%. Selanjutnya hasil posttest 2 pada siklus II diperoleh 25 atau 78,12% siswa yang lulus KKM yang nilai rata-rata tes menulisnya diperoleh. 75,09 dan mengalami peningkatan sebesar 21,30%.  yang menegaskan keberhasilan clustering technique dalam meningkatkan keterampilan menulis pada materi teks recount peserta didik kelas VIII B SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta.


Kata kunci: writing comprehension, recount text, clustering technique

 

PENDAHULUAN 

Bahasa adalah bagian terpenting untuk kelangsungan hidup.  Menurut Kridalaksana dan Djoko Kentjono (dalam Chaer, 2014:32) bahasa adalah sistem lambang bunyi arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok atau sekelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi antar manusia. Bahasa sebagai alat perantara antar anggota masyarakat dalam satu kelompok dan alat interaksi secara individu maupun kelompok. Dengan singkat kata bahasa adalah alat komunikasi (Tarigan, 1987:22-23)

Bahasa Inggris adalah Bahasa yang paling banyak digunakan di era ini. Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa internasional yang hampir seluruh manusia paham dan mengerti. Orang-orang di seluruh dunia menggunakan bahasa Inggris sebagai lingua franca lebih besar dari bahasa lain, seperti; Perancis, Latin, Spanyol, Cina atau Arab. Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional. Jack C Richards dan Theodore S. Rodgers mengatakan bahwa,  “latin paling banyak dipelajari sebagai bahasa asing lima tahun yang lalu. Namun, bahasa Inggris telah menjadi bahasa asing yang paling banyak dipelajari saat ini”. Sehingga, jika kita ingin berkomunikasi dengan negara lain, bangsa, dari manapun di dunia ini, kita harus menguasai bahasa Inggris yang merupakan lingua franca.

Terdapat beberapa alasan mengapa banyak orang mempelajari Bahasa. Salah satu diantaranya adalah mereka menginginkan sebuah kemajuan. Sebagian orang belajar Bahasa Inggris karena mereka berfikir bahwa ini adalah kesempatan besar untuk memajukan kehidupan mereka. Mereka berfikir bahwa mereka akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik apabila mereka dapat menguasai 2 atau lebih Bahasa. Pernyataan tersebut sejalan dengan perkataan Jeremy Harmer bahwa Bahasa Inggris memiliki posisi khusus karena telah menjadi bahasa komunikasi internasional.

Terdapat beberapa aspek yang tidak dapat dipisahkan dari Bahasa Inggris yang dominan dengan teknologi, kultur sosial, ekonomi, pendidikan, kesenian, sains, ideologi, penelitian, informasi dan lainnya. Dengan menguasai Bahasa Inggris, seseorang akan mampu untuk meningkatkan dan memperkaya kemampuan dan pengetahuan dari berbagai aspek. Di sebagian negara, Bahasa Inggris menjadi Bahasa utama, sedang Bahasa kedua mereka adalah bahasa negara asing.

Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa asing yang sangat penting di Indonesia yang memiliki tujuan untuk menyerap dan mengembangkan pengetahuan, teknologi dan mendirikan hubungan dengan negara lain. Berdasarkan kemendikbud No :372/2003 menyatakan bahwa Bahasa Inggris menjadi bahasa asing pertama dan mata pelajaran wajib yang harus dipikirkan di sekolah-sekolah Indonesia mulai dari sekolah menengah pertama hingga universitas. Ini berarti bahwa peserta didik di Indonesia dari jenjang SMP sampai dengan Universitas diharuskan untuk belajar Bahasa Inggris.

Secara umum, Bahasa Inggris dibagi menjadi 2 bagian; yakni tulis dan oral. Ini juga terdiri atas empat bagian yang harus dipelajari oleh setiap peserta didik. Empat keterampilan tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak dan membaca termasuk dalam keterampilan reseptif, sedangkan berbicara dan menulis termasuk dalam keterampilan produktif.

Diantara empat keterampilan tersebut, menulis adalah keterampilan yang paling sulit untuk dipelajari. Musaba & Siddik (2017) menjelaskan bahwa menulis didefinisikan sebagai proses mengungkapkan atau menuangkan pikiran dan mengalirkan perasaan melalui suatu lambang (tulisan). Banyak orang merasa mudah dalam hal bericara, namun tidak dengan menulis. Hal ini sejalan dengan pendapat Kaswan Darmadi (1996:3) bahwa kemampuan menulis merupakan kemampuan yang paling sulit untuk dikuasai dibandingkan kemampuan bahasa yang lain. Hal ini adalah bukti nyata bahwa orang yang berkemampuan menulis dengan baik jumlahnya tidak begitu banyak.

Terdapat berbagai permasalahan yang diahapi siswa ketika menulis.  Menurut Kaswan Darmadi (1996:11) lebih lanjut dijelaskan bahwa ada banyak permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik ketika menulis. Secara umum tersebut adalah (1) takut memulai, (2) tidak tahu kapan harus memulai, (3) pengorganisasian, dan (4) bahasa, yang dapat diuraikan sebagai berikut. Ini sejalan dengan pendapat Hasanudin Tabasa: bahwa masih banyak siswa yang kesulitan dalam menentukan topik, menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut, diperlukan teknik yang dapat membantu peserta didik mudah untuk meningkatkan kemampuan menulis. Salah satu teknik yang efektif dan efisien adalah clustering technique. Teknik Clustering merupakan sebuah teknik untuk mengungkapkan  konsep berpikir dalam proses kegiatan keterampilan menulis yang dapat dituangkan dengan mudah dan efektif. Menurut pendapat Gabriele dan Rico dalam Abdurrahman (2009: 180) clustering adalah salah satu cara memilah gagasan-gagasan dan menuangkannya dalam bentuk tulisan ke atas kertas kosong secepat mungkin tanpa mempertimbangkan apakah yang akan ditulisnya nanti benar atau salah.

Di jenjang sekolah menengah pertama, peserta didik  diharuskan untuk mempelajari dua jenis tulisan. Teks tersebut adalah teks naratif dan teks recount. Kedua teks berbicara tentang peristiwa masa lalu, selain itu keduanya memiliki persamaan dan perbedaan. Narrative text adalah teks yang bercerita dan menghibur pembaca, contohnya novel. Sementara recount teks atau cerita ulang adalah teks yang menceritakan kembali peristiwa masa lalu, tujuannya adalah untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang apa yang terjadi dan kapan itu terjadi. Untuk siswa SMP ditekankan pada personal recount text.

Menurut Mukarto : 2007.62 recount text atau cerita ulang adalah biasanya menceritakan kembali pengalaman di mana penulis terlibat secara pribadi. Ini mencantumkan dan menggambarkan pengalaman masa lalu dengan menceritakan kembali peristiwa. Ini menyajikan peristiwa secara kronologis (dalam urutan kejadiannya). Tujuan dari personal recount adalah untuk menginformasikan, menghibur penonton (pendengar atau pembaca), atau keduanya.

Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 4 Depok khususnya di kelas VIII B, penulis menemukan fakta bahwa masih terdapat banyak peserta didik yang kesulitan menulis terutama dalam mengembangkan ide. Para siswa tidak dapat memulai tulisan mereka dengan ide yang telah mereka milliki. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis menerapkan teknik clustering dalam mempermudah peserta didik untuk mengembangkan ide yang dimiliki.

Berdasarkan alasan dan penjelasan yang telah disebutkan di atas, maka penulis mengambil judul  “Using Clustering Technique To Improve Students’ Writing Skill Of Recount Text In Smp Negeri 4 Depok”

 

METODE PENELITIAN  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan clustering technique dalam pengajaran teks recount terhadap kemampuan menulis peserta didik dalam pembelajaran teks recount.

Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas tentang penggunaan teknik clustering untuk meningkatkan kemampuan menulis teks recount pada peserta didik. James H. McMillan dan Sally Schumacher mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah proses penggunaan prinsip penelitian untuk memberikan informasi yang digunakan oleh para profesional pendidikan untuk meningkatkan aspek praktik sehari-hari.

Arikunto (2013:17) menjelaskan bahwa satu siklus PTK terdiri dari empat langkah, yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi. Adapun deskripsi alur PTK yang dapat dilakukan oleh oleh guru terhadap setiap siklusnya yaitu seperti dalam gamar berikut ini.

Berdasarkan gambar 3.1 dapat diuraikan bahwa prosedur Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut :

  • Perencanaan (planning)
  • Peneliti dan kolaborator merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian. Baik peneliti maupun kolaborator menyiapkan perencanaan pembelajaran dan instrumen penelitian termasuk tes tertulis dan angket.
  • Tindakan (acting)
  • Tahap kedua dari penelitian ini adalah tindakan, yaitu pelaksanaan perencanaan yang telah dibuat oleh peneliti dan kolaborator sebelumnya. Tahapan ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan siswa dalam menulis teks recount.
  • Mengamati (Observing)
  • Untuk mendapatkan data yang valid, peneliti dan kolaborator melakukan observasi bersama-sama. Observasi dimaksudkan untuk mengamati dan mencatat seluruh kegiatan atau indikator selama proses penelitian.
  • Refleksi (Reflecting)
  • Pada tahap ini, data yang diterima dari observasi dikumpulkan dan dianalisis oleh peneliti dan kolaborator. Jika ditemukan permasalahan maka akan dilanjutkan ke siklus berikutnya dengan konsep yang sama seperti siklus pertama; perencanaan ulang, tindakan ulang, dan observasi ulang. Hasilnya akan dijadikan acuan untuk perencanaan berikutnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN 

  • Pre-Test
  • Pre-test telah dilakukan sebelum pelaksanakan tindakan kelas. Tes awal digunakan untuk mengukur keterampilan menulis teks recount siswa. Siswa diminta membuat teks recount.
  • Berdasarkan hasil pre-test, data menunjukkan bahwa rata-rata pre-test adalah 61,76. Hanya terdapat 6 siswa yang memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan minimum (KKM), sedangkan 26 siswa lainnya berada di bawah kriteria ketuntasan minimum. Prestasi terendah diperoleh skor 45. Dari analisis tersebut, terlihat bahwa sebagian besar keterampilan menulis teks recount siswa sangat rendah.

Siklus I (Cycle I)

Perencanaan (planning)

Pada fase ini, penulis membuat perencanaan tindakan berdasarkan permasalahan yang dihadapi siswa terhadap keterampilan menulis teks recount. Dalam hal ini, penulis menyiapkan instrumen penelitian untuk guru dan siswa. Penulis juga menyiapkan post-test 1 bagi siswa untuk mengetahui apakah ada peningkatan dalam prestasi menulis siswa dari pre-test hingga post-test1. Penulis juga menyiapkan sumber belajar dan mengembangkan skenario pembelajaran.

  • Tindakan (acting)
  • Tindakan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2023. Penulis melaksanakan proses belajar mengajar berdasarkan modul ajar yang telah dibuat. Disini guru berusaha memotivasi siswa yang menunjuk pada kompetensi dasar. Kemudian penulis menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa. Setelah itu, penulis menjelaskan kepada siswa tentang teks recount dan cara membuat teks recount dengan menggunakan teknik clustering. Kemudian penulis membiarkan siswa bertanya jika belum paham. Selanjutnya penulis memberikan contoh teknik clustering, kemudian siswa mencoba membuat teks recount bersama-sama. Setelah itu penulis memberikan post-test 1 kepada siswa. Penulis memberikan beberapa topik kepada siswa atau membiarkan siswa memilih topiknya sendiri. Kemudian penulis meminta siswa untuk membuat teks recount.
  • Pengamatan (observing)
  • Pada fase ini, kolaborator mengamati aktivitas penulis dan siswa selama proses belajar mengajar. Saat penulis menjelaskan, ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan pembelajaran. Banyak siswa yang terlibat dalam menulis teks recount. Setelah penjelasan, hanya ada beberapa siswa yang memberikan pertanyaan mengenai pelajaran tersebut. Pada pertemuan ini masih terdapat beberapa siswa yang belum menyelesaikan ulangannya.
  • Pada tahap ini, penulis meminta kolaborator untuk mengamati kegiatan belajar mengajar. Pada siklus ini, ada beberapa siswa yang memberikan pertanyaan mengenai pembelajaran, dan lebih dari separuh kelas menyelesaikan ujian tepat waktu.
  • Rata-rata pencapaian menulis siswa pada siklus ini adalah 70,59 dan terdapat 14 siswa yang lulus KKM atau 43,75% siswa. Sedangkan siswa yang tidak lulus KKM sebanyak 56,2% atau sebanyak 18 siswa. Dikaenakan masih lebih banyak peserta didik yang belum tuntas KKM, maka penulis akan melanjutkan ke siklus berikutnya.
  • Refleksi (reflecting)
  • Berdasarkan hasil observasi dan angket terhadap proses belajar mengajar pada siklus ini, penulis dan guru membahas kesimpulan penerapan tindakan, misalnya:
  • - Masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari teks recount dengan menggunakan teknik clustering.
  • - Terdapat 56,2% siswa yang tidak lulus KKM.
  • - Masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru.
  • Dari perenungan di atas, penulis perlu lebih memotivasi siswa dan meminta siswa memperhatikan penjelasannya. Untuk siklus selanjutnya penulis mencoba memotivasi dan menjelaskan lebih jelas.

Siklus II (Cycle II)

Perencanaan  (planning)

Pada tahap ini penulis membuat perencanaan tindakan berdasarkan permasalahan yang dihadapi siswa pada siklus sebelumnya. Dalam hal ini, penulis menyiapkan instrumen penelitian untuk guru dan siswa. Penulis juga menyiapkan post-test 2 bagi siswa untuk mengetahui apakah ada peningkatan dalam prestasi menulis siswa dari post-test1 ke post-test2. Penulis juga menyiapkan sumber belajar dan mengembangkan skenario pembelajaran

Tindakan (acting)

Tindakan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2023. Penulis melaksanakan proses belajar mengajar berdasarkan RPP yang telah dibuat. Disini guru berusaha lebih memberikan motivasi kepada siswa untuk meningkatkan motivasinya. Kemudian penulis menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa. Setelah itu, penulis menjelaskan kepada siswa cara mengelompokkan idenya dan menyusunnya menjadi kalimat, serta menjelaskan kesalahan yang paling banyak terjadi pada pertemuan sebelumnya. Kemudian penulis membiarkan siswa bertanya jika belum paham. Setelah itu, penulis memberikan post-test 2 kepada siswa. Penulis menyediakan beberapa topik dan membiarkan siswa menemukan topiknya sendiri. Kemudian penulis meminta siswa untuk membuat teks recount.

Pengamatan (observing)

Pada fase ini, kolaborator membantu penulis mengamati kegiatan belajar mengajar. Pada siklus ini, lebih dari separuh siswa menyelesaikan ujiannya tepat waktu. Pada siklus ini, lebih dari separuh siswa memahami materi. Rata-rata pencapaian menulis siswa pada siklus ini adalah 75,09 dan terdapat 25 siswa yang lulus KKM atau 78,1% siswa. Sedangkan siswa yang tidak lulus KKM sebanyak 21,8% atau sebanyak 7 siswa. Peningkatan pada siklus ini cukup tinggi. Dari hasil siklus tersebut, penulis menghentikan penelitian ini dan tidak melanjutkan ke siklus berikutnya.

  • Refleksi (reflecting) Refleksi dilakukan setelah memperoleh nilai hasil tes menulis. Penulis dan guru merasa puas karena upaya mereka untuk meningkatkan keterampilan menulis teks recount siswa telah terwujud. Siswa dapat memahami cara membuat teks recount, dan dapat mengeksplorasi idenya dengan mudah. Hal ini terbukti dengan meningkatnya nilai mereka dari pre-test ke post-test 2. Setelah mencapai target penelitian siswa yang lulus KKM, penulis dan guru memutuskan untuk menghentikan PTK karena sudah berhasil. Oleh karena itu, penulis dan guru tidak perlu merevisi rencana tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi antara penulis dan kolaborator, dapat diasumsikan bahwa penerapan CAR dalam menggunakan teknik clustering untuk meningkatkan kemampuan menulis teks recount siswa sesuai dengan perencanaan yang telah dibahas oleh penulis dan kolaborator sebelumnya.Dalam hal ini setiap tindakan direncanakan sebaik mungkin agar kegiatan menulis dapat terlaksana dengan baik.

B. Pembahasan

Berdasakan pemaparan data di atas, penulis membandingkan pre kuisioner dan post kuisioner. Artinya penulis mendapatkan hasil yang berbeda sebelum dan setelah penerapan teknik clustering. Kedua rata-rata prakuesioner dan pascakuesioner menunjukkan bahwa rata-rata prakuesioner adalah 38,33 dan rata-rata pascakuesioner adalah 88,00. Sedangkan peningkatan yang diperoleh sebesar 49,67%. Dapat disimpulkan bahwa respon siswa terhadap teknik clustering dalam pengajaran teks recount adalah positif. Singkatnya, penggunaan teknik clustering dalam pembelajaran teks recount disukai oleh siswa.

KESIMPULAN 

Penulis menyimpulkan bahwa teknik clustering berhasil meningkatkan kemampuan menulis teks recount siswa. Hal ini dibuktikan bahwa terdapat beberapa perkembangan nilai siswa dari pretest ke posttest siklus II. Pada pretest terdapat tiga atau 18,7% siswa yang lulus KKM dan nilai rata-rata pretest sebesar 61,85. Kemudian pada hasil posttest siklus 1 terdapat 14 atau 43,7% siswa di kelas tersebut yang tuntas KKM mengingat rata-rata nilai tesnya memperoleh 70,05 dan peningkatannya sebesar 14,03%. Selanjutnya hasil posttest 2 pada siklus II diperoleh 25 atau 78,12% siswa yang lulus KKM yang nilai rata-rata tes menulisnya diperoleh. 75,09 dan mengalami peningkatan sebesar 21,30%. Penulis melakukan penyebaran angket untuk mendukung hasil data yang telah diperoleh. Hasil angket menunjukkan respon siswa terhadap penerapan teknik clustering. Dapat disimpulkan bahwa respon siswa terhadap teknik clustering dalam pengajaran teks recount adalah positif.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Mark. 1997. Text Types in English 2. South Yarra: MacMillan. Axelord, Rise B. and Charles R. Cooper. 1985. The ST. Martin’s Guide to Write. New York: ST. Martin’s Press.

Braine, George and Claire May. 1996. Writing from Sources; A Guide for ESL Students. Mountain View: Mayfield Publishing Company.

Buzan, Tony. 1999. Ehow family education. The use of spider mind maps. etrieved August 27th, 2023 from http://www.ehow.com/ list_6148477_types-mind-maps.
html

Buscemi, Santi V. 2002. A Reader for Developing Writer. New York: McGraw Hill Company.

Dawson, Melanie and Joe Essid. “Pre-Writing” from: http;//virtualworldsedu.info/wweb/cluster.html

Depdiknas, ketetapan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia no.372 tahun 2003 tentang pengajaran bahasa Inggris di Indonesia. http://www.kemdiknas.go.id/media

Dietsch, Betty Mattix. 2003. Reasoning and Writing Well. New York: McGraw Hill Company.

Downson, M & Essid, Joe. 2010. PreWriting: Clustering. Retrieved 19th April 2012 from http://writing2. richmond.edu/writing/wweb/ cluster.html. Harmer, J. 1998. How to Teach English: An Introduction to Practice of English Language Teaching. 4th Ed. London: Longman Hedge, Tricia. 1988. Writing. London: Oxford University Press

Harmer, J. 1998. How to Teach English: An Introduction to Practice of English Language Teaching. 4th Ed. London: Longman

Hedge, Tricia. 1988. Writing. London: Oxford University Press

Sujamitko Mukarto. 2007. English on Sky SMP Book VIII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ur, Penny. 1996. A Course in Language Teaching: Practice and Theory.

Cambridge: Cambridge University Press.

Weigle, Sara Cushing. 2002. Assessing Writing. Cambridge: Cambridge University Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun