Mohon tunggu...
MARCELIA TIFANY
MARCELIA TIFANY Mohon Tunggu... Mahasiswa - Desain Interior Universitas Kristen Petra

Marcelia Tifany

Selanjutnya

Tutup

Home

Yuk Kenali Desain Oriental dan Bagaimana Penerapannya dalam Interior!

14 November 2022   18:40 Diperbarui: 14 November 2022   18:51 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Quinn. 2003. Chinese Style. p: 49

Oriental merupakan sebuah gaya yang identik dan dipengaruhi oleh budaya ketimuran atau Asia, meliputi negara China, Jepang, Thailand, Korea, dan Vietnam. Kekayaan dari budaya itu sendiri diadopsi ke Indonesia dengan penerapannya pada dekorasi dan ornamen interior. Oleh karena itu, fengshui sering dihadirkan dalam interior serta elemen-elemen China sebagai nilai estetikanya. 

Sekaran gini gaya desain Oriental banyak disandingkan dengan gaya modern namun tidak meninggalkan kesan tradisional dari gaya itu sendiri. Tentunya Oriental masih cukup umum untuk digunakan dalam interior yang pastinya menambah nilai estetika itu sendiri.

Lalu seperti apakah penerapan desain Oriental pada interior? Yuk simak bagaimana aspek-aspek interior dipadu dengan gaya Oriental!

1. Lantai

Lantai dengan gaya Oriental menggunakan material kayu dengan penggunaan kayu yang umumnya berwarna gelap atau menggunakan ubin. Dengan pengaruh cuaca tropis yang panas dan lembab, penggunaan ubin terasa sejuk sebagai lantai, terutama banyaknya ragam pola dan warna ubin dengan konsep Oriental.

2. Dinding

Dengan mempertahakan kesan sederhana, dinding dibiarkan tanpa hiasan atau dihias sebagian saja. Permukaan dinding umumnya dilapisi dengan material kayu ditambah dengan ukiran-ukiran yang mendetail, khususnya di area pertemuan antara dinding dengan plafon. Bentuk dari kolom penopang dinding biasanya berupa bentuk lingkaran, segi delapan, bujur sangkar, atau variasi bentuk bintang.

3. Jendela

Dengan pengaruh fengshui, jendela selain digunakan sebagai sirkulasi penghawaan alami, juga digunakan untuk bukaan-bukaan yang menunjukkan lingkungan di balik jendela atau untuk mendekatkan diri dengan lingkungan. Bentuk jendela dengan gaya Oriental berbentuk persegi panjang serta bulat.

4. Plafon

Plafon menggunakan lambersering dan kayu jati dengan ukiran-ukiran simbolik. Bisa berupa plafon dengan pola rendah atau tinggi.

5. Perabot

Karakteristik perabot yang digunakan khas Oriental adalah kulit, lemari berlaci, dan peti besar dengan desain kayu hitam seperti ebony dan wenge, serta pola kotak yang sederhana dan menekankan pola simetris. Perabot gaya Oriental banyak dipengaruhi oleh gaya dinasti Qing dan dinasti Ming. Perabot dinasti Qing memiliki kesan elegan dengan finishing pernis dan motif-motif auspicious, sedangkan perabot dinasti Ming lebih ke mewah, berkilau, dan detail.

6. Ornamen dan Elemen Dekoratif

Dalam Oriental, pola dan tekstur yang digunakan mengandung simbol-simbol yang diharapkan membawa keberuntungan. Kedamaian bisa disimbolkan dengan peletakkan ornamen seperti vas bunga, keindahan disimbolkan dengan burung merak dan burung pegar, dan kehidupan disimbolkan dengan pohon pinus, burung bangau, dan awan.

Dekorasi yang banyak digunakan dalam gaya Oriental antara lain lukisan, kaligrafi, vas porselen, ukiran-ukiran, patung, permadani, dan lain-lain.

Sumber: Freeman et al. 2001. In The Oriental Style. p: 49
Sumber: Freeman et al. 2001. In The Oriental Style. p: 49

7. Warna

Warna dari dinasti Ming pada interior cenderung natural, sedangkan pada dinasti Qing cenderung menggunakan warna-warna yang dikembangkan dan dikombinasikan dengan beragam motif yang memiliki kesan mewah.

Setiap warna yang digunakan menunjukkan simbol-simbol tertentu, contohnya: warna hitam melambangkan arah utara juga kebijaksanaan, merah melambangkan arah selatan dan keinginan untuk menonjolkan diri sendiri, kuning melambangkan bumi dan warna-warna kerajaan, dan warna hijau melambangkan arah timur dan simbol dari musim semi.

Warna-warna yang umum digunakan antara lain merah yang disimbolkan sebagai api dan melambangkan kebahagiaan, kuning sebagai simbol tanah, emas dan hijau yang melambangkan keberuntungan, dan biru yang melambangkan surga.

8. Pencahayaan

Pencahayaan dengan gaya Oriental umumnya tidak menggunakan satu pencahayaan di tengah, namun diletakkan di bagian sudut-sudut ruangan dengan intensitas pencahayaan yang temaram. Peletakkan pencahayaan tersebut lebih memberikan kesan yang hangat dan bersahabat.

9. Material

Gaya Oriental cenderung berdekatan dengan alam sehingga banyak menggunakan bahan-bahan alam seperti batu alam, kayu, bambu, logam, anyaman rotan, kain sutra, dan lain-lain.

10. Fengshui

Tak bisa dipungkiri bahwa fengshui merupakan hal paling penting dalam menerapkan gaya Oriental pada interior. Prinsip-prinsip dari fengshui dapat digunakan dengan peletakkan perabot, pemilihan warna yang digunakan, sirkulasi serta bukaan-bukaan udara dalam ruangan, dan lain-lain.

Dari beberapa contoh di atas, dapat kita pahami bagaimana menerapkan desain Oriental pada interior, khususnya pada ruangan yang kita inginkan, bukan? Banyak ornamen dan elemen estetis yang dapat kita gunakan untuk menciptakan suasana Oriental di era modern ini tanpa meninggalkan karakteristik tradisional yang kuat dari desain itu sendiri. Maka dari itu, mari kita coba terapkan gaya khas ini pada ruangan dan rasakan sensasi Oriental yang diberikan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun