(Bdk. Mat. 5:45)
Pembaca yang budiman, seringkali bertindak demi menyenangkan diri sendiri. Dendam. Balas dendam. Kita juga menghitung-hitung kebaikan kita dan kejelekan orang lain. Kadang kita juga menginginkan agar orang lain bertindak sesuai dengan keinginan kita. Lebih dari itu semua, kita ingin terlihat suci dihadapan Tuhan dan sesama!
Pastilah kita tergugah atau bahkan malu ketika menyadari bahwa Tuhan bertindak berbeda dari yang kita pikirkan atau lakukan. Tuhan selalu mengampuni dosa kita. Tuhan selalu hadir dalam setiap pergulatan hati kita. Tuhan mengasihi semua orang entah baik atau jahat. Tuhan mencintai kita dan orang-orang lain apa adanya.
Kita patut gembira dengan kesadaran baru akan kasih Allah yang tidak bersyarat ini dan mengundang kita untukmengalami kerahiman Allah itu dan menghidupi kerahiman itu dalam cara hidup dan bertindak kita. Dengan kata lain, kita diundang untuk bertobat. Kita diundang untuk mengubah cara pandang, sikap, dan tindakan kita.
Kerahiman Allah Membebaskan
Secara ringkas, tema “ Kerahiman Allah membebaskan” diterjemahkan sebagai undangan bagi kita semua untuk mengalami besar, luas, dan dalamnya kasih Allah bagi kita. Allah tidak memperhitungkan satu persatu kesalahan kita melainkan menggendong kita menuju jalan pertobatan. Allah mengundang kita untuk memaafkan diri kita sendiri, orang-orang yang kita benci dan kasihi, dan dunia secara keseluruhan.
Kita diajak untuk menjadi orang-orang merdeka karena kita mampu mengampuni dan mencintai tanpa mengharapkan balasan. Kita menjadi orang-orang merdeka karena kita menyadari diri kita sebagai anak-anak Allah. Terutama kita menjadi merdeka karena kita memperlakukan orang lain sebagaimana Allah memperlakukan kita. Dengan cara pandang dan bertindak seperti kerahiman Allah, kita saling membebaskan.