Tahun 2016: Tahun Suci Luar Biasa kerahiman Allah
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus I melalui dokumen Misericordiae Vultus (Wajah Kerahiman) menetapkan tahun 2016 sebagai Tahun Suci (Yubileum) Luar Biasa Kerahiman Allah.
Penetapan ini didorong oleh suatu kenyataan dunia yang semakin jatuh ke dalam dosa. Di berbagai tempat kita menyaksikan adanya peperangan, pembunuhan, pemerkosaan, korupsi, tindakan balas dendam, kebencian terhadap sesama, keegoisan, radikalisme agama, kemiskinan, kelaparan, dan masih banyak lagi. Sementara itu, usaha untuk membangun keadilan, perdamaian, cinta kasih, pengampunan, rekonsiliasi, dan saling menerima semakin sulit diwujudkan.
Wajah dunia kita semakin suram dan menakutkan, bahkan mungkin tanpa harapan. Banyak anak bertumbuh dalam lingkungan dan budaya penuh persaingan, kekerasan, dan keegoisan. Lebih parah lagi karena sebagian keluarga tidak lagi menjadi tempat yang nyaman anggota-anggotanya, ada ketidakjujuran dan ketidakharmonisan, keegoisan dan cinta diri yang berlebihan.
Dalam keadaan yang mengkhawatirkan ini, Bapa Suci mengajak kita untuk masuk ke dalam hati kita yang terdalam. Kita diajak untuk menemukan kerinduan kita yang terdalam, yaitu keinginan untuk dicintai dan dikasihi tanpa syarat. Tuhanlah yang mampu memenuhi kerinduan kita itu. Tidak yang lain.
Ajakan utama Bapa Suci adalah bahwa kita harus merasakan dalamnya kasih Tuhan dalam hidup kita. Allah itu maharahim, Allah itu maha pengampun. Allah itu mengasihi kita tanpa syarat. Allah itu mencintai semua orang tanpa membeda-bedakan. Allah itu menyerahkan anak-Nya yang tunggal demi menebus dunia. Demi kita!
Undangan Untuk Bertobat
“Bapamu yang di Surga menerbitkan matahari
bagi orang jahat dan orang baik,
menurunkan hujan bagi orang benar dan orang yang tidak benar”