a. Renggas/pembukaan
b. Lagu Sanda Lima, lagu Ongko Koe, lagu Dendeng Ine. Liriknya sama seperti pada upacara Libur Kilo.
c. Tudak (do'a): Denge le meu empo, ho'o lami manuk agu ela kudut penti weki peso de beo. (Dengar ya nenek(leluhur), ayam dan babi ini kami persembahkan untuk upacara penti). Tae de ... (pemimpin menyebut nama nenek dari setiap panga/klen). Neka koe baka baras kali, neka ngentung tuka (semoga makanan yang dimakan tidak mengganggu kesehatan). Neka koe tungga salang duat kali, neka caka salang we'e. (Jauhkan dari gangguan pada sa'at pergi puiang kerja). Dasor beka agu buar kali, wigs ras kid pe'ang natas, res kid baling lele. (Semoga warga kampung tetap berkembang meningkat jumlahnya) Dasor tei koe reci kali, pati koe jari. (Mohon kecukupan makanan). Dasor kete kid api one kali, tela kid galang pe'ang. (semoga rezeki sehari-hari tetap ada, demikian pula dengan peternakan yang dipelihara). Dasor wua raci po'ong kali, lebo kala weri. (Semoga pinang yang kami pelihara berbuah, demikianpun sirih berdaun lebat; maksudnya agar istri senantiasa sehat clan beranak banyak). Paeng koe kaba wale kali ga, ita koe kaba mils.(semoga kami memperoleh kerbau ternak berkecukupan). Dasor neka koe matas kina na'ang kali, neka koe buruk manuk pening. (Semoga dijauhkan penyakit yang menyerang ternak, baik babi maupun ternak lainnya). Dasor mbaun eta koe kali mose, dami one golo tara lonto ho'o, temekn wa, wiko koe le ulu kali, jengok koe lau wa'i. (Semoga warga kampung seluruhnya tetap sehat wal afiat clan sejahtera). Dasor malir di'a koe kali lolin berkak de Morin, tumbu di'a koe lau (semoga berkat dan rahmat Tuhan mengalir). Kemudian diadakan congka kolong (tarian penutup) yang diiringi pukulan gong clan gendang serta diiringi lagu "kolong o". Solo: Kolong o ... celu cekeng to de wali ntaung To de a o ae lawage. Tei reci to de, pati jari to de a o a e lawa ge. A o a o o o lurang tali wua eta main e. Kanon (lagu disambut oleh seorang) : Kolong o ... 0 rame Jawab (bersama-sama) :Kolong o o o ... A ... a e a ... oe o lurang tali wua eta main e.
Arti lagu upacara ini adalah upacara pergantian tahun yang diturunkan dari leluhur memohon kecukupan makanan untuk kehidupan selanjutnya. Dengan selesainya congka kolong ini, maka selesai pula seluruh rangkaian upacara penti menurut adat Manggarai.
3.3.Upacara penti di zaman sekarang
Setelah mengenal upacara penti, kita dapat menganalisis paham-paham tradisional Manggarai tentang Tuhan dan leluhur. Kita dapt berpijak pada hal itu untuk menganalisis sebab sehingga upacara ini tidak lagi dijalankan di semua kampung di Manggarai.
Saat ini, upacara penti tidak dijalankan di semua kampung di Manggarai. Salah satu kampung yang secara konsisten tetap melaksanakannya, misalnya kampung Wae Rebo. Alasan yang mungkin sehingga upacara ini tidak dilakukan di semua tempat di Manggarai adalah:
a. Modernisasi: berkembangnya cara pemikiran rasional dalam diri putra-putri Manggarai, terutama kaum muda.
b. Pengaruh agama katolik, yang mengganti upacara ini dengan misa meriah syukur panen.
c. Sosialisasi budaya yang kurang berhasil sehingga dalam diri kaum muda kurang ada kecintaan yang mendalam bagi budaya penti.
BAB 4