Mohon tunggu...
ETIK NUNUK SETYORINI
ETIK NUNUK SETYORINI Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - SURVEIOR AKREDITASI LAB.KES PADA LPA LAPRIDA, ATLM DI RSUD DR.ABDOER RAHEM SITUBONDO, MAHASISWI MAGISTER HUKUM KESEHATAN UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA

Olahraga, RoadBike,Travelling,Kuliner,Menulis,Pecinta Kain Adat Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Generasi Z dan Fenomena Bunuh Diri (Suicide), Bagaimana Pencegahannya?

23 November 2023   11:33 Diperbarui: 23 November 2023   13:29 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal serupa juga dialami di beberapa negara di Luar Negeri termasuk di Amerika Serikat bahwa, Tingkat pembunuhan remaja AS naik ke titik tertinggi dalam hampir 25 tahun selama pandemi COVID-19. Tingkat bunuh diri untuk orang dewasa di awal usia 20-an juga jadi yang terburuk dalam lebih dari 50 tahun.
Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memeriksa tingkat pembunuhan dan bunuh diri di antara anak usia 10 hingga 24 tahun dari tahun 2001 hingga 2022.

Apakah Fenomena Bunuh diri ada korelasinya dengan Gen Z?

Generasi Z adalah kelompok demografis yang mengikuti generasi Y dan sering kali didefinisikan sebagai orang yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga pertengahan 2010-an.

Berikut adalah beberapa karakteristik umum yang sering dikaitkan dengan generasi Z:

  1. Teknologi dan Digital Natives: Generasi Z tumbuh dalam era teknologi digital yang cepat, di mana akses ke internet, media sosial, dan perangkat pintar adalah hal yang umum. Mereka dianggap sebagai "digital natives" karena tumbuh dengan teknologi sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka.

  2. Multitasking: Dikarenakan paparan yang intens terhadap teknologi, Generasi Z cenderung memiliki kemampuan multitasking yang baik. Mereka dapat dengan mudah berpindah antara berbagai tugas dan platform.

  3. Pendidikan Berbasis Teknologi: Sistem pendidikan yang dipengaruhi oleh teknologi digital adalah ciri khas bagi Generasi Z. Mereka lebih cenderung mengandalkan internet dan perangkat elektronik untuk belajar.

  4. Pemikiran Kritis dan Kreativitas: Generasi Z cenderung mengembangkan pemikiran kritis dan kreativitas, sebagian besar karena akses mereka terhadap beragam informasi melalui internet. Mereka juga diakui sebagai kelompok yang suka berpikir out-of-the-box.

  5. Aktivisme dan Kesadaran Sosial: Banyak dari Generasi Z yang terlibat dalam aktivisme dan memiliki kesadaran sosial yang tinggi. Mereka sering terlibat dalam isu-isu seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, hak LGBT, dan berbagai isu sosial lainnya.

  6. Fleksibilitas dan Kewirausahaan: Generasi Z cenderung memiliki sikap yang lebih fleksibel terhadap pekerjaan dan karir. Banyak dari mereka tertarik untuk menjadi kewirausahaan atau memiliki pekerjaan sampingan.

  7. Ketidaksetiaan pada Merek dan Keterlibatan Merek: Generasi Z seringkali dianggap kurang setia terhadap merek dan lebih fokus pada pengalaman. Merek-merek yang memiliki nilai dan tujuan yang sejalan dengan nilai-nilai generasi ini cenderung lebih berhasil menarik perhatian mereka.

  8. Keterlibatan Politik dan Sosial: Sebagian besar Generasi Z menunjukkan minat yang kuat dalam keterlibatan politik dan sosial. Mereka cenderung menggunakan media sosial untuk menyuarakan pandangan mereka dan terlibat dalam perubahan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun