Hallo Gizlovers!
Apa kabar hari ini? Semoga selalu sehat dan bugar ya.Â
Baik, artikel ini akan membahas beberapa poin penting mengenai tekanan darah rendah. Antara lain; apa yang dimaksud dengan tekanan darah rendah? Faktor apa saja yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah? Bagaimana cara mencegah tekanan darah rendah? Dampak dan komplikasi penyakit apa saja yang akan terjadi apabila seseorang mengalami tekanan darah rendah?
Yuk, bahas satu-persatu dengan saksama!
1.Pengertian Tekanan Darah Rendah
Tekanan darah merupakan tekanan yang berasal dari aliran darah dalam arteri (pembuluh nadi). Tekanan darah juga merupakan faktor penting pada sistem perederan darah. Sehingga, akan ada waktu dimana tekanan darah berubah-ubah tidak sesuai dengan normalnya. Seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi dan tekanan darah rendah hipotensi. Hipotensi merupakan penurunan tekanan darah dimana keadaan tekanan arteri sistolik <90 mmHg, atau tekanan diastolik <60 mmHg.Â
Tekanan darah normal sesuai dengan kelompok umur, antara lain:
a. Kelompok Usia Bayi
Tekanan darah normal dalam rentang angka untuk bayi bisa mencapai 80–100 mmHg (sistolik) dan 55–65 mmHg (diastolik) ketika berada di usia 6–12 bulan. Sedangkan pada usia 1–2 tahun, tekanan darah normalnya sekitar 85–113 mmHg (sistolik) dan 37–69 mmHg (diastolik).Â
b. Kelompok Usia Anak-AnakÂ
Tekanan darah ketika anak berusia 3 tahun, tekanan darahnya berkisar di angka 91–120 mmHg (sistolik) dan 46–80 mmHg (diastolik). Sedangkan, ketika anak menginjak usia 6–12 tahun, tekanan darahnya bisa semakin tinggi hingga 96–131 mmHg (sistolik) dan 55–62 mmHg (diastolik).
c. Kelompok Usia Remaja
Tekanan darah pada usia remaja (13–18 tahun) adalah kisaran angka 112-128 mmHg (sistolik) dan 62–80 mmHg (diastolik).
d. Kelompok Usia Dewasa
Tekanan darah pada orang dewasa adalah sekitar 90–120 mmHg untuk tekanan darah sistolik dan 60–80 mmHg untuk tekanan darah diastolik.
e. Kelompok Usia Lansia (>65 tahun)
Tekanan darah lansia sama dengan orang dewasa, yakni 90–120 mmHg (sistolik) dan 60–80 mmHg (diastolik). Akan tetapi ada juga yang menyebutkan apabila tekanan darah lansia lebih tinggi dibandingkan dengan dewasa yaitu sebesar tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg.Â
Adapun jenis hipotensi ada 4, yaitu; Hipotensi ortostatik, hipotensi postprandial, hipotensi vasovagal, dan hipotensi akut.
a.Hipotensi Ortostatik
Hipotensi ortostatik adalah tekanan darah rendah yang terjadi ketika seseorang tiba-tiba bangun dari posisi jongkok, duduk, atau berbaring. Hal tersebut umum terjadi pada semua kelompok usia.
b.Hipotensi Postprandial
Hipotensi postprandial adalah tekanan darah rendah yang terjadi dalam rentang waktu 1-2 jam pasca makan. Gejala yang timbul mirip seperti hipotensi ortostatik. Hipotensi postprandial sendiri diduga terjadi sebab aliran darah lebih banyak mengalir ke saluran cerna untuk mendukung proses pencernaan pasca makan. Hal tersebut biasa terjadi pada kelompok umur >65 tahun dan jarang terjadi pada kelompok usia dewasa
c.Hipotensi Vasovagal
Hipotensi vasovagal adalah tekanan darah rendah yang terjadi ketika sistem saraf merangsang pembuluh darah untuk menurunkan tekanan darah. Gejala yang timbul, seperti keringat dingin, pandangan kabur, dan pusing hingga pingsan. Hal tersebut sering terjadi pada kelompok usia dewasa dan anak-anak.
d.Hipotensi Akut
Hipotensi akut adalah tekanan darah rendah yang terjadi secara mendadak. Seperti saat seseorang karena syok. Seseorang syok akan mengakibatkan tekanan darah turun ke tingkat yang sangat rendah secara tiba-tiba, sehingga otak dan organ tubuh lain tidak bisa mendapatkan cukup darah untuk menjalankan fungsinya dengan baik.
2.Faktor Penyebab Tekanan Darah Rendah
Adapun faktor penyebab tekanan darah rendah antara lain disebabkan oleh kekurangan cairan (dehidrasi), pertambahan usia, keturunan, infeksi, kehilangan darah, penyakit jantung, kekurangan nutrisi dan konsumsi obat-obatan. Pada mahasiswa yang sering terjadi sebagai salah satu faktor penyebab tekanan darah rendah adalah dehidrasi dan kekurangan nutrisi. Seringkali menganggap enteng kekurangan cairan (dehidrasi) dan kekurangan nutrisi tanpa adanya pemikiran mengenai dampak apa yang akan terjadi kedepannya.
3.Pencegahan
Beberapa tips mencegah tekanan darah rendah bagi mahasiswa.
a. Cukupi kebutuhan cairan dalam sehari minimal 7-8 gelas
b. Pola makan teratur dengan gizi seimbang
c. Mengonsumsi diet hipotensi
d. Mengonsumsi makanan sumber vitamin B12 dan folat sebab apabila kekurangan dapat mengakibatkan anemia yang akan menyebabkan tekanan darah rendah seperti ikan salmon dan alpukat
e. Istirahat cukup
f. Kurangi kebiasaan mengonsumsi minuman alkohol
g. Memberikan makan yang mengandung natrium tinggi, seperti sarden
h. Memberikan minuman yang mengandung kafein yang dapat meningkatkan tekanan darah, seperti teh. Akan tetapi tetap perlu dibatasi
i. Makanan rendah karbohidrat sebab dapat menurunkan tekanan darah.
j. Memberikan jenis makanan yang mengandung banyak air, seperti buah-buahan.
4. Dampak
Adapun beberapa dampak terhadap tekanan darah rendah yang akan terjadi antara lain; Pusing, lemas dan letih, sakit kepala ringan, nafas pendek dan nyeri dada, denyut jantung yang tidak beraturan, mual dan muntah, sangat haus, merasa badan dingin dan berkeringat, pandangan kabur, bingung dan sulit berkonsentrasi sampai dapat terjadi pingsan.Â
Kemudian Komplikasi yang terjadi juga apabila hal tersebut diabaikan dapat menyebabkan beberapa penyakit, antara lain;
a. penyakit Jantung
Tekanan darah rendah dapat menurunkan kemampuan jantung saat memompa darah. nah, apabila tidak langsung dilakukan pengobatan, kondisi tersebut dapat memicu penurunan fungsi organ jantung dan berakhir menjadi penyakit jantung.
b. Stroke
Stroke terjadi ketika kurangnya suplai aliran darah ke otak, sehingga sel dalam otak dapat mengalami kerusakan dan menyebabkan disfungsi organ otak. Tanda pada stroke yang terjadi, seperti satu sisi wajah sulit digerakkan dan hilangnya penglihatan secara tiba-tiba.Â
c. Syok
Syok terjadi jika tekanan darah menurun secara drastis, sehingga organ tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Sebab tidak menerima cukup darah. Gejala yang akan terjadi syok sebab tekanan darah rendah, seperti sesak napas dan lemah.Â
d. Gagal Ginjal
Gagal ginjal terjadi sebab adanya kerusakan pada ginjal, sehingga ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik yang tidak secara langsung ditangani. Gejala yang akan terjadi apabila gagal ginjal, seperti jarang buang air kecil dan sesak napas.Â
Dampak dan komplikasi yang kemungkinan terjadi sebab tekanan darah rendah yang diabaikan cukup banyak bukan? Hal tersebut juga dapat mengganggu dan menurunkan produktivitas mahasiswa dalam perkuliahan dengan gejala-gejala yang akan terjadi apabila seseorang mengalami tekanan darah rendah atau hipotensi. Nah, teman-teman semua. Gimana nih, sudah pada tahu kan sekarang faktor apa saja yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah, cara pencegahan dan dampak apa saja yang akan terjadi apabila mengalami penurunan tekanan darah berkepanjangan. Jadi, mulai hari ini, perlu menerapkan dan memerhatikan beberapa pencegahan terkait tekanan darah rendah ya!Â
Salam manis semuanya!
Sumber:
Kemenkes. 2022. Bahaya Tekanan Darah. Artikel. Diakses melalui https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/641/bahaya-tekanan-darah-rendah#:~:text=Hipotensi%20dapat%20terjadi%20karena%20beberapa,tertentu%20juga%20bisa%20menyebabkan%20hipotensi
Fadlilah, Siti. dkk. 2020. ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEKANAN DARAH DAN SATURASI OKSIGEN PERIFER (SPO2). Jurnal Kesehatan Kusuma Husada
Akbar, Fredy. dkk,. 2020. Karakteristik Hipertensi pada Lanjut Usia di Desa Buku. Jurnal Wawasan Kesehatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H