Mohon tunggu...
Evina Nila Andriani
Evina Nila Andriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PBI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Be kind. Even on your bad days.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berjuang dengan "Insecure", Ubah Rasa Minder Menjadi Prestasi

23 Juni 2021   23:56 Diperbarui: 24 Juni 2021   10:19 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hana tertegun. Bagaimana mungkin ia bisa melupakan nikmat yang Tuhan berikan padanya setiap hari. Ia masih bisa kuliah dan menjalankan bisnis secara bersamaan. Bertemu orang tua yang masih lengkap meski tidak tentu waktunya. Sesekali juga masih bisa telepon dan bercerita. Sejak saat itu, yang ia tahu hanyalah bersyukur, bersyukur, dan bersyukur. Motivasi yang terus ia bawa sampai saat ini.

Di usianya yang sudah mencapai 21 tahun itu, masih banyak harapan yang ingin ia wujudkan. Bercita-cita membuat lapak usaha yang mampu memberdayakan masyarakat adalah keinginan yang masih Hana upayakan. Rasa kemanusiaan yang mendorongnya selalu berbuat hal baik.

"Dari dulu, aku pengin banget bikin usaha yang bisa memberdayakan orang lain. Aku ngerasa senang kalau orang bisa terbantu dengan usaha yang aku buat," ujarnya.

Jika dilihat, Hana memang menyukai pekerjaan-pekerjaan humanis. Bahkan, ketika disuruh memilih public relations dengan jurnalis, ia akan menunjuk opsi yang kedua. Alasannya, menjadi seorang pewarta bisa menyampaikan fakta secara lebih bebas dan apa adanya. Tidak ketinggalan, ia juga bertekad membesarkan bisnis skincare yang telah dirintis dari nol dan yang sudah ia anggap sebagai anak kecilnya.

Perjalanan yang fluktuatif, mengajarkan Hana banyak perjalanan hidup. Tidak menyepelekan hal kecil. Serius dalam mengerjakan sesuatu. Termasuk totalitas dan bekerja keras dalam setiap kesempatan.

"Jangan pernah menyepelekan sesuatu sekecil apapun. Karena kita nggak akan tahu hidup kedepan akan jadi seperti apa," ujar Hana di akhir cerita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun