Mohon tunggu...
Algasela Salsabila
Algasela Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ketika Hati Mengirimkan Sinyal Untuk Berubah: Mengimani Adanya Hari Akhir Sebagai Bentuk Muhasabah Diri

21 Januari 2025   09:51 Diperbarui: 21 Januari 2025   09:51 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari akhir yang nantinya akan tiba, selalu menjadi sebuah pertanyaan mengapa, kapan, dimana, dan bagaimana. Karena semua begitu tersembunyi dan yang bisa umat manusia lakukan hanyalah beriman terhadap pasti datangnya hari tersebut dan mengusahakan Kebajikan pada semasa hidupnya. Persoalan datangnya hari kiamat adalah persoalan yang maha hebat, tidak ada seorang pun yang dapat mengetahuinya baik dari kalangan manusia maupun dari kalangan malaikat, semuanya tidak ada yang mengetahuinya. Imam al-Lusi berkata dalam tafsirnya," Allah SWT sengaja merahasiakan urusan datangnya kiamat karena adanya hikmat syariat dalam hal itu. Sebab dengan merahasiakannya, maka akan menyebabkan dan menimbulkan seseorang itu lebih memperhatikan ketaatannya kepada Allah SWT, memperbanyak amal kebajikan, dan sekaligus menghindarkan diri dari perbuatan maksiat.

Menyikapi hal tersebut yang dapat kita lakukan sebagai umat manusia salah satunya adalah dengan menyadari tanda-tanda yang diberikan oleh Allah SWT. Banyak sekali tanda-tanda yang telah diberikan, namun sedikit sekali dari mereka yang akhirnya memahami hal tersebut. Seperti halnya di era yang kita tempuh sekarang, banyak sekali kegiatan dalam wujud maksiat yang hanya di diamkan dan di anggap sebagai sesuatu yang normal, munculnya beberapa pemimpin yang tidak amanah dan hanya mementingkan kehidupanya sendiri, banyak fitnah yang bermunculan dimana-mana, waktu terasa semakin cepat dan masih banyak lainya. 

Penutup

Hidup di dunia ini hanyalah persinggahan sementara sebelum kita melangkah menuju kehidupan yang abadi, yaitu akhirat. Setiap detik yang kita jalani seharusnya menjadi kesempatan untuk memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mempersiapkan bekal terbaik untuk hari akhir. Meskipun godaan duniawi begitu besar, iman dan kesadaran bahwa kehidupan dunia bukanlah tujuan akhir harus senantiasa menjadi pemandu langkah kita.

Untuk itu, sebagai umat muslim hendaknya kita memperbanyak muhasabah dan introspeksi terhadap diri kita sendiri, apa yang kita amalkan dan apa yang sudah kita siapkan untuk menghadapi hari akhir yang nyata tersebut.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun