Untuk Kolam kita bisa menggunakan terpal dengan rangkanya menggunakan bambu atau besi. Ukuran ideal kolam budidaya ikan lele adalah 1 Â untuk 1000 ekor ikan lele. Lain halnya dengan sistem budidaya konvesional yang hanya mampu menampung 100 ekor dalam 1.
2. Persiapan Air
  Langkah selanjutnya adalah mengisi kolam dengan air. Pada hari pertama hingga hari ketiga, isilah kolam dengan air setinggi 80-100 cm dan lalu masukkan  probiotik, prebiotic, dan tambahkan dolomite sebanyak 150-200 gr/. Setelahnya diamkan air selama 7-10 hari agar mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik.
3. Penebaran Benih Ikan Lele
  Setelah air sudah disiapkan, selanjutnya masukkan benih ikan lele yang bagus dan sehat pada kolam. Setelah benih yang berkualitas tersebar dengan baik keesokan harinya barulah tambahkan probiotik lagi 5 ml/m3.
4. Pemeliharaan
  Pemeliharaan kolam dengan sistem teknologi bioflok tidak jauh berbeda dengan pemeliharaan kolam dengan sistem konvesional. Kegiatan pemeliharaan kolam dapat dilakukan dengan cara sortasi benih dan pemberian pakan yang berkualitas.
a. Sortasi Benih
- Proses sortasi benih ikan lele dikolam adalah selama 1-2 minggu. Kemungkinan dalam kurun waktu itu akan ada benih ikan lele yang stress dan mati. Jika dibiarkan, benih ikan lele yang mati akan membusuk dan bau. Hal itu dapat menyebabkan kolam menjadi tercemar. Maka dari itu, benih ikan lele yang mati harus segera diangkat.
b. Pemberian Pakan
- Pakan merupakan komponen terpenting dalam memaksimalkan hasil produksi budidaya ikan pada umumnya,ketersedian pakan berkualitas dapat mendongkrak peningkatan produksi budidaya,pakan dapat diberikan setiap 2 x sehari pagi dan sore,sebanyak 500-700 gram/hari selama 2,5-3 bulan lamanya,disesuaikan dengan jumlah benih yang ditebar.
5. Panen
Panen lele dengan menggunakan sistem teknologi bioflok umumnya memasuki umur 2,5 sampai 3 bulan. Â Untuk harga jual Ikan lele sendiri itu sesuai dengan rotasi harga dilapangan. Hal ini bertujuan untuk menjaga harga jual.Â