Mohon tunggu...
Raihan Tri Atmojo
Raihan Tri Atmojo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, UNS. Saat ini sedang senang terhadap dunia blog dan mencoba menambah wawasan dengan berbagai macam bacaan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pak Kamin dan Buku-Bukunya

13 Juli 2023   10:54 Diperbarui: 13 Juli 2023   10:59 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika aku SMA dan melanjutkan untuk kuliah aku bertambah jarang melihat Pak Kamin karena aku lebih sering di luar kota. Setidaknya tiga bulan sekali dan setiap liburan semester ketika aku pulang ke rumah barulah aku bisa melihat dan berbincang sejenak dengan Pak Kamin. Ketika beliau bertemu denganku beliau sering menanyakan kabarku di tanah rantau dan bagaimana pendidikanku di sana.

"Kamu kuliah jurusan apa ga?" suatu kali Pak Kamin menanyakan hal itu kepadaku.

"Sastra Indonesia pak." Jawabku dengan sedikit ragu-ragu.

"Lho, kok keliatannya kamu agak malu-malu jawabnya, kenapa?"

"Ya kebanyakan mahasiswa seperti kami yang kuliah di jurusan yang bisa dikatakan gak terlalu 'wah' bisa apa pak. Batin orang-orang ketika mendengar Sastra Indonesia mungkin ya sekedar cuma pengin tahu namanya. Selebihnya mungkin akan berpikir buat apa mempelajari bahasa yang sudah kita gunakan sehari-hari."

"Ega... Ega..., itu kan kata orang. Tapi menurutku gak begitu kok. Sekedar info ya, saya ini orangnya suka baca karya sastra juga kok. Di kontrakan ada sih beberapa novel sama kumpulan cerpen, meski beberapa diantaranya kondisi bukunya sudah agak lusuh. Kalau kamu sempat Pak Kamin pengin kamu mampir, saya mau tahu saja gimana pandangan mahasiswa sastra terhadap karya sastra itu sendiri"

Mendengar hal itu aku agak sedikit terkejut karena Pak Kamin ternyata juga suka membaca karya sastra juga. Di usianya yang cukup senja beliau masih menyempatkan waktu untuk membaca. Biasanya orang-orang yang sudah memasuki usia senja kebanyakan lebih fokus beribadah dan mengisi waktu luang dengan melakukan usaha kecil-kecilan. Tetapi Pak Kamin sedikit berbeda, selain meluangkan waktu untuk bekerja dan beribadah, semangat literasinya masih tersisa. Keesokan harinya kuputuskan untuk mampir ke kontrakkan Pak Kamin.

Pagi itu sekitar pukul sepuluh pagi aku sudah sampai di kediaman Pak Kamin. Aku dipersilahkan masuk oleh beliau ke dalam. Di dalam kediamannya tampak banyak buku tertata rapi di lemari sederhana yang ada di sudut ruang tamunya. Di sebelah lemari itu ada tumpukan koran lokal, mungkin itu bacaan yang sehari-hari dibaca Pak Kamin. Setelah beberapa menit aku dipersilakan duduk di ruang tamu, Pak Kamin keluar dari ruang belakang. Beliau membuat dua gelas teh hangat untuk kami berdua, dan juga mempersilakanku mengambil seriping yang tersedia di meja. Aku pun meminum teh yang beliau buat dan mengambil sedikit seriping yang beliau tawarkan.

"Maaf ya tempatnya agak sempit."

"Oh gapapa pak. Tapi tetep nyaman kok, suasananya sejuk dan nyaman juga. Gak terlalu berisik juga karena gak terlalu banyak motor lalu lalang di sekitar sini."

"Iya, kan ini agak ke dalam ya, jadi begitulah mas hehe. Oh ya itu buku-buku punya saya, mungkin sudah banyak yang kamu kenal kan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun