Bagai jalanan yang tak kunjung sepi
Kau berlalu lalang di hati
Ketika langit cerah, hati dan pikiran sumringah
Gelapnya awan setelahnya tidak meredupkan pesonamu
Rumah, jalanan, dan riuh rendah keramaian gagal menghalangimu masuk ke dalam kalbu
Namamu terbayang, suaramu terdengar, fokusku terpecah
Sulit, sungguh sulit
Menahan rasa yang tertahan selama ini
Kini jarak yang jauh menjadi rasa sakit tersendiri
Tapi kala dekat ku tak punya daya tuk mengambil obatnya
Kala orang menganggap mudah tuk nyatakan suka dan cinta
Jasad dan ruhku berpikir beribu kali tuk melakukannya
Datangmu ke kenanganku mengejutkanku
Bagai bongkahan emas yang tak sengaja tersingkap, tentu sangat berharga bukan?
Perlakuan kepada yang berharga tentu harus istimewa
Dan yang istimewa tentu saja dirimu
Dan karena itu aku sampai sekarang belum menyatakannya padamu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H