Mohon tunggu...
Raihan Tri Atmojo
Raihan Tri Atmojo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, UNS. Saat ini sedang senang terhadap dunia blog dan mencoba menambah wawasan dengan berbagai macam bacaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bongkahan Emas

4 Januari 2023   22:10 Diperbarui: 4 Januari 2023   22:42 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagai jalanan yang tak kunjung sepi

Kau berlalu lalang di hati

Ketika langit cerah, hati dan pikiran sumringah

Gelapnya awan setelahnya tidak meredupkan pesonamu

Rumah, jalanan, dan riuh rendah keramaian gagal menghalangimu masuk ke dalam kalbu

Namamu terbayang, suaramu terdengar, fokusku terpecah

Sulit, sungguh sulit

Menahan rasa yang tertahan selama ini

Kini jarak yang jauh menjadi rasa sakit tersendiri

Tapi kala dekat ku tak punya daya tuk mengambil obatnya

Kala orang menganggap mudah tuk nyatakan suka dan cinta

Jasad dan ruhku berpikir beribu kali tuk melakukannya

Datangmu ke kenanganku mengejutkanku

Bagai bongkahan emas yang tak sengaja tersingkap, tentu sangat berharga bukan?

Perlakuan kepada yang berharga tentu harus istimewa

Dan yang istimewa tentu saja dirimu

Dan karena itu aku sampai sekarang belum menyatakannya padamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun