Mohon tunggu...
Ratih Wulandari
Ratih Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fisherries and Marine Science

Selanjutnya

Tutup

Nature

Budidaya Rumput Laut Modern dengan Media Ramah Lingkungan

12 Maret 2021   21:55 Diperbarui: 12 Maret 2021   21:58 1584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumput laut merupakan salah satu komoditas utama perikanan budidaya yang menjadi andalan dalam peningkatan produksi, meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Budidaya rumput laut juga merupakan salah satu usaha dalam bidang laut yang menguntungkan. 

Menurut Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) produksi budidaya rumput laut pada tahun 2020 menargetkan produksi bisa mencapai 10,99 juta ton dan diproyeksikan mencapai 12,33 juta ton pada 2024. 

Di Indonesia terdapat beragam jenis rumput laut yang telah dibudidayakan diantaranya yaitu, Gelidium sp, Gracilia Veruccosa, Eucheuma spinosum, Eucheuma Cottonii, Acantophora Spicifera, Chondrococcus Hornemannii, Hypnea sp, dan Ulva Lactuc.

Secara umum, budidaya rumput laut di indonesia masih dilakukan secara tradisional, bersifat sederhana, dan belum banyak mendapatkan input teknologi dari luar. 

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam budidaya rumput laut antara lain : (1) pemilihan lokasi yang memenuhi persyaratan bagi jenis rumput laut yang akan dibudidayakan, (2) pemilihanatau seleksi bibit, penyedia bibit, dan cara pembibitan yang tepat, (3) metode budidaya yang tepat, (5) metode panen dan perlakuan pascapanen yang benar. Budidaya rumput laut dengan menggunakan medote tradisional dilakukan dengan mengikat bibit rumput laut pada seutas tali dan mengikatkan tali tersebut pada botol air mineral bekas. 

Botol-botol plastik tersebut kemudian diikat satu dengan lainnya dengan seutas tali dan dibiarkan mengapung di laut lepas pantai, dengan kedua ujung tali diikat pada pemberat untuk mencegah hanyut. 

Namun, karena budidaya tersebut dilakukan dengan menggunakan medote tradisional didapatkan kendala dari budidaya rumput laut seperti ini yaitu, Botol plastik mudah tenggelam dan sangat mencemari lingkungan. Seringkali, rumput laut putus dan jatuh ke dasar laut. 

Rumput laut juga digigiti penyu dan ikan baronang, kemudian bercampur dengan sampah laut sehingga mengakibatkan grade rumput laut menjadi rendah dan dijual murah. Metode tradisional ini membutuhkan area yang sangat luas untuk menghindari terbelitnya tali, sehingga mengganggu jalur perahu nelayan. 

Hempasan ombak yang agak besar terkadang cukup kuat untuk menghanyutkan keseluruhan botol plastik dan tali sehingga menggagalkan produksi. Tidak hanya berakibat pada kegagalan produksi, alat yang hanyut juga akan mencemari lingkungan dan menjadi sampah laut.

Tingginya tingkat pencemaran lingkungan yang terjadi dengan rendahnya produksi budidaya rumput laut yang dihasilkan dari metode tradisional membuat banyak pihak mempertanyakan apakah metode yang menggunakan botol plastik bekas ini patut dijalankan atau tidak.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, Aquatec bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi Maluku menciptakan sarana budidaya rumput laut modern sistem pipa pelampung dan kantong yang tidak mencemari lingkungan dan memiliki hasil produksi yang tinggi dan berkualitas. 

Sarana ini berupa rangkaian pelampung berbentuk pipa memanjang yang dipasang baris-berbaris, kemudian pada rangkaian pelampung tersebut digantung kantong-kantong dalam air untuk membudidayakan rumput laut. Kantong diselubungi dengan jaring anti-biofouling sehingga mudah dibersihkan dari lumut. 

Baik pelampung maupun kantong terbuat dari bahan yang tahan lama, ramah lingkungan, dan mengandung anti-biofouling. Alat ini kemudian diikat pada jangkar yang ditambatkan di dasar perairan.

Spesifikasi Pipa Pelampung yang digunakan untuk budidaya rumput laut modern yaitu Pipa HDPE (High Density Polyethylene) OD 90 mm tebal 5 mm (termasuk 0,5-0,6 mm lapisan HDPE Anti-Biofouling), termasuk sistem sambungan di kedua ujung pipa. Total panjang 5,8 meter. Kemudian untuk spesifikasi kantong rumput laut yaitu Kantong rumput laut dari net Anti-Biofouling diameter 45 cm tinggi 65 cm, termasuk frill Anti-Biofouling dan 2 ring Stainless Steel.

Berbeda dengan metode tradisional yang hanya mampu menghasilkan 1 kg rumput laut tiap titik, metode modern ini mampu menghasilkan 15 kg rumput laut tiap kantong, sehingga kapasitas produksinya 15 kali lipat dari metode tradisional. 

Hal ini dikarenakan konstruksi pelampung yang kuat dan daya apung yang tinggi. Kantong melindungi rumput laut dari predator seperti penyu dan ikan baronang, dan juga dari sampah laut, sambil tetap memberikan sirkulasi air yang baik. 

Apabila rumput laut putus, rumput laut tetap dapat tumbuh di dalam kantong hingga mencapai 15 kg. Karena terbebas dari bekas gigitan dan sampah, rumput laut yang dihasilkan memiliki grade yang tinggi dengan tingkat karagenan yang tinggi, dan dapat dijual dengan harga premium. 

Berbeda dengan botol plastik bekas yang hanya dipakai untuk 1 kali panen, sarana budidaya rumput laut modern sistem pipa dan kantong ini mampu dioperasikan hingga 10-15 tahun. 

Dengan demikian, budidaya rumput laut menjadi ramah lingkungan dan hitungan ekonomis budidaya rumput laut menjadi semakin baik untuk pembudidaya. 

Berikut perbandingan budidaya rumput laut metode tradisional menggunakan botol plastik bekas dengan budidaya rumput laut metode modern menggunakan pipa pelampung dan kantong

Metode Tradisional :

· Setelah 1 kali panen, botol dan tali akan terbelit-belit, kemudian dibuang jadi sampah sehingga mencemari pantai dan laut ratusan tahun.

· Per botol plastik hanya bisa panen 1 kg rumput laut. Lebih dari 1 kg rumput laut akan putus atau botol tenggelam. Lahan ¼ hektar hanya bisa panen 2 ton rumput laut basah.

· Rumput laut hasil panen tercampur sampah dan digigiti ikan dan penyu, sehingga rumput laut menjadi kotor dan dijual dengan harga sangat murah.

· Ada resiko kalau ombak besar seluruh tali dan botol plastik bekas terbawa ombak sehingga panen gagal. Hanya bisa ditempatkan di laut yang sangat tenang.

Metode Modern :

· Sarana modern tahan 10-15 tahun (8 kali panen setahun, artinya bisa untuk 80-120 kali panen), ramah lingkungan.

· Tiap kantong bisa panen 15 kg rumput laut. Lahan ¼ hektar bisa menghasilkan 20-30 ton rumput laut basah berkualitas.

· Rumput laut bebas sampah dan aman dari ikan dan penyu, sehingga kualitas dan harga jual lebih tinggi.

· Tahan ombak hingga 1 m.

· Pipa dan kantong terbuat dari bahan HDPE berkualitas dan mengandung anti-biofouling, mudah dibersihkan dari lumut.

· Sudah memiliki Sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian RI dan merupakan produk inovasi unggulan dalam negeri.

             Dengan menggunakan sarana budidaya rumput laut modern sistem pipa pelampung dan kantong lingkungan menjadi terjaga, hasil produksi rumput laut meningkat 10-15 kali lipat dan berkualitas tinggi. Menurut Asaad et al (2008), keunggulan budidaya rumput laut antara lain adalah sebagai penyerap tenaga kerja pembudidaya aktivitas ekonomi seperti bertani, bertambak, dan menangkap ikan yang awalnya merupakan mata pencaharian utama telah bergeser menjadi pekerjaan sampingan (secondary source of income). Penyerapan tenaga kerja usaha budidaya tidak memandang gender dan umur. Sekitar 75%-80% dari urutan dan beban pekerjaan yang berkaitan dengan budidaya rumput laut dilakukan secara merata oleh kaum pria dan wanita. Jadi mari kita revolusikan produksi budidaya rumput laut Indonesia hingga mencapai kanca internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun