Mohon tunggu...
Taufik Hidayat
Taufik Hidayat Mohon Tunggu... Lainnya - https://ngalirspace.wordpress.com/
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hanya orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Menghirup Wangi Harum" Serat Wulangreh Karya Pakubuwana IV

1 Januari 2022   07:46 Diperbarui: 1 Januari 2022   07:51 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ringkasan Serat Wulangreh

Isi Serat Walangreh cenderung ditujukan kepada para pemuda. Di dalamnya terdapat ajaran tentang kawaskitaan, kepekaan terhadap sasmita, kejujuran, dan kesabaran, rasa hormat dan sebagainya. Serat Wulangreh digubah dalam beberapa tembang macapat yaitu:

  1. Dhandhanggula, menerangkan bahwa manusia hidup harus menuntut ilmu.
  2. Kinanthi, menerangkan berperilaku demi kebaikan amal.
  3. Gambuh, menerangkan larangan melakukan kejahatan.
  4. Pangkur, menerangkan baik buruk tingkah laku itu telah tampak dari gerak-geriknya.
  5. Maskumambang, menerangkan sesembahan yang harus disembah.
  6. Megatruh, menerangkan keutamaan orang mengabdi.
  7. Durma, menerangkan larangan mencela dan membuka aib orang lain.
  8. Wirangrong, menerangkan berhati-hati dalam berkatadan memilih kawan.
  9. Pucung, menerangkan peringatan kelakuan dan rukunnya persaudaraan.
  10. Mijil, menerangkan baik buruknya orang menerima dan tidak menerima takdir
  11. Asmarandana, menerangkan petunjuk tingkah para pegawai Negara
  12. Sinom, menerangkan contoh cita-cita
  13. Girisa, menerangkan peringatan dan doa untuk anak-anak (keturunan)

Serat Wulangreh terdiri dari tembang Dhandhanggula 8 bait, Kinanti 16 bait, Gambuh 17 bait, Pangkur 17 bait, Maskumambang 34 bait, Megatruh 17 bait, Durma 12 bait, Wirangrong 27 bait, Pucung 23 bait, Mijil 26 bait, Asmaradana 28 bait, Sinom 33 bait, dan Girisia 25 bait.[4]

Wejangan Pakubuwana IV dalam Serat Wulangreh

Pupuh ke-4, pada (bait) ke-8, Pangkur, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Pakubuwana IV:

Ginulang sadina-dina,

wiwekane tuwin basa basuki.

Ujubriya kibiripun,

sumungah tan kanggonan.

Mung sumendhe ing karsanira Hyang Agung,

ujar sirik kang rinksa,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun