Mohon tunggu...
Alfina Hikmah Ramadhan
Alfina Hikmah Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - She/Her

3th year ungraduate student at Maulana Malik Ibrahim State Islamic University in Malang, majoring in Management. Passionate about social issues, art and designing. Actively involved with student organizations and happy to be a drawing teacher. I spend my time learning by doing volunteering activity, and discuss about education and mental health.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bekerja secara Berkualitas dengan Memperhatikan Faktor Ergonomi

11 November 2021   23:21 Diperbarui: 29 November 2021   08:05 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.logitech.com/en-us/ergo/work-from-home-ergonomics.html

Saat beraktivitas secara berlebih yakni dengan posisi menjangkau, memutar dan membungkuk. Dari hal ini maka, akan membebani otot, tendon dan ligamen.

  • Pengulangan

Melakukan aktivitas yang sama secara berulang kali (repetisi) perlahan akan menyebabkan perubahan pada gerakan yang nantinya akan mengakibatkan kepada kelelahan, rasa sakit, cedera dan peningkatan resiko kecelakaan.

Lingkungan mempengaruhi motivasi

Perlunya kesadaran diri yang tinggi bahwa keadaan ini (pandemi) bukan sebuah hal yang sesaat. para ahli hingga masyarakat umum tidak bisa memprediksinya dengan tepat mengenai fenomena ini. Maka, untuk dapat bisa hidup dalam normal baru ada beberapa hal yang perlu menjadi fokus salah satunya adalah berinvestasi pada barang-barang ergonomi.

Designer Young Huh saat pada awal pandemi bekerja berdampingan dengan suaminya, di meja kecil berbagi tempat. Lalu, anak-anaknya beraktivitas di kamar tidur. Namun, pada akhirnya Designer Young Huh memilih untuk bekerja secara terpisah dengan suaminya agar mereka mempunyai fokus masing-masing.

Wakil presiden desain untuk Poppin, lini furniture dan aksesoris meja yang dikenal dengan nuansa modernnya, Jeff Miller berkata transisi aktivitas bekerja dari rumah merupakan sebuah hal baru sehingga banyak keluarga yang tidak siap akan perubahan ini.

Terdapat sebuah survei oleh TINYpulse mengenai motivasi dan energi bekerja dari rumah. Dalam survei sebesar 86% pekerja jarak jauh (remote workers) mengatakan bahwa mereka telah mengalami kelelahan dibandingkan 69% karyawan yang bekerja secara tatap muka. Dari survei ini mereka telah muak untuk bekerja dari rumah dan sangat menunggu-nunggu untuk dapat bekerja secara offline dan berkumpul dengan rekan kerja.

Bekerja dari rumah tanpa mengetahui dengan jelas kapan waktu untuk bekerja secara offline memang sebuah fakta yang cukup menakutkan. Namun, kita harus terbiasa dengan aktivitas normal baru saat ini. Nah, terdapat beberapa tips yang mudah untuk bisa lebih bahagia serta produktif. CBNC Make It menunjuk ahli perorganisasiam, terapis fisik serta guru desain untuk membagikan tips untuk work home home dan tata letak rumah.

  •  Memiliki batasan

Saat bekerja secara offline, perusahaan maupun organisasi memiliki batasan yang jelas mengenai waktu serta tugas apa yang haru dikerjakan. Namun, saat pandemic melanda kita memiliki tantangan dalam meraih fokus.

"Tidak ada garis pemisah yang jelas antara bekerja vs tidak bekerja.. otak kita hanya menyulap pikiran-pikiran yang saling bersaing sepanjang waktu"

 kata Amy Tokos, presiden Asosiasi Profesional Produktivitas dan Pengorganisasian Nasional melalui CNBC Make it. Jadi sangat penting untuk memiliki batasan fisik serta emosional dengan mengetahui batasan waktu untuk bekerja dan rehat. Hal ini dapat membantu untuk meminimalisir gangguan.

  • Bekerja dalam kondisi terang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun