Mohon tunggu...
Caliesta Tiara Z
Caliesta Tiara Z Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Saya sedang melakukan pertukaran inbound FBHIS UMSIDA dengan FISIP UHAMKA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Islam: Psikologi Komunikasi yang Diterapkan Nabi Muhammad SAW di Setiap Perangai dan Dakwahnya

17 Januari 2023   10:30 Diperbarui: 17 Januari 2023   10:33 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Psikologi komunikasi memiliki peran penting demi tercapainya komunikasi yang berhasil. Karena dengan memahami kondisi dan karakter komunikan, seseorang dapat menentukan bagaimana pesan yang ingin disampaikan bisa dipahami oleh komunikan.

Di dalam komunikasi islam, berdakwah merupakan komunikasi persuasif yang dilakukan untuk mengajak seseorang untuk mengamalkan aqidah dan syariat-syariat islam sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah. Demi tercapainya sebuah dakwah islamiyyah, perlu sebagai pendakwah atau komunikator memahami konsep-konsep psikologi komunikasi yang dilakukan oleh Nabi Muhammad .

Empat sifat nabi Muhammad yang berasal dari Al-Quran dalam memahami psikologi komunikasi lawan bicaranya adalah :

1. Qoulan Sadiidan (Berkata Jujur dan Tegas)

Rasulullah selalu mengingatkan umatnya untuk selalu berkata jujur apa adanya. Karena jika seseorang berkata jujur, psikologi manusia akan mengarah kepada mudah percaya dan segan kepada seseorang tersebut. Dari sinilah tujuan dakwah bisa tersampaikan dengan baik.

2. Qoulan Ma'ruufan (Berkata baik dan Santun)

Didalam Al-Quran, qoulan ma'ruufan beberapa kali dikaitkan dengan etika berbicara dengan anak yatim, orang miskin, juga Wanita. Seperti didalam Al-Quran  :

" "

"Dan janganlah kamu serahkan kepada orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaan) kamu yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasilB harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 5)

Ini menggambarkan bahwa didalam islam, semua manusia memiliki kewajiban dan hak dalam berkata santun. Tak peduli status sosial maupun umur, setiap manusia harus berkata baik dengan sesama.

3. Qoulan Layyinan (Berkata lembut)

Secara Psikologis, manusia menyukai sesuatu yang lembut. Termasuk dalam perangai dan perkataan. Lemah lembut memiliki arti baik, ramah, pengertian, dan tidak mudah marah. Banyak sekali kisah Nabi Muhammad yang menunjukkan bahwa beliau memiliki sifat mudah memaafkan, lemah lembut, dan penuh kasih sayang. Dari sifat inilah, beliau dapat melembutkan hati musuh-musuhnya dan mengenalkan agama islam kepada mereka.

4. Qoulan Baalighan (Berkata efeketif dan mudah dimengerti)

Salah satu tujuan dakwah yang paling utama adalah menyampaikan syariat islam dan dapat dipahami dengan baik bagi pendengarnya. Banyak faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikasi diantaranya kondisi psikologis penerima pesan, umur, kondisi sosial dan lainya. Nabi Muhammad memahami dan menyadari bahwa menyampaikan dakwah itu tidak dengan cara yang sama untuk semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun