b. Radikalisasi dan Intoleransi
  Radikalisasi dan intoleransi menjadi tantangan besar di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir. Kelompok-kelompok ekstrem yang menggunakan nama agama sering kali mengancam kerukunan antarumat beragama dan merusak semangat persatuan yang terkandung dalam sila ketiga, "Persatuan Indonesia". Praktik kekerasan dan diskriminasi terhadap kelompok minoritas juga mengancam nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab".
c. Politik Identitas dan Politisasi Agama
  Politik identitas yang mengedepankan perbedaan agama, suku, dan ras dalam meraih kekuasaan juga menjadi tantangan besar bagi implementasi Pancasila. Ketika politik identitas lebih dikedepankan daripada nilai-nilai persatuan dan kebersamaan, maka hal tersebut dapat memperburuk polarisasi sosial dan politik, serta merusak semangat nasionalisme yang merupakan bagian integral dari Pancasila.
d. Korupsi dan Ketidakadilan Sosial
  Korupsi yang masih merajalela di berbagai sektor pemerintahan dan ekonomi di Indonesia bertentangan langsung dengan nilai-nilai keadilan sosial yang tercantum dalam sila kelima "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Ketidakadilan sosial yang muncul akibat ketimpangan ekonomi juga menjadi tantangan dalam mewujudkan tujuan Pancasila untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur.
e. Penyalahgunaan Kekuasaan
  Penyalahgunaan kekuasaan oleh aparat negara atau individu yang memiliki kekuasaan sering kali bertentangan dengan semangat keadilan dan demokrasi yang terkandung dalam Pancasila. Ini dapat menyebabkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan merusak prinsip-prinsip demokrasi yang terkandung dalam sila keempat "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan".
4. Upaya Menguatkan Pancasila di Era Kontemporer
  Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, penting bagi bangsa Indonesia untuk terus menguatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
- Pendidikan Pancasila yang Menyeluruh: Pendidikan Pancasila harus dimulai sejak dini, baik di keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pancasila perlu diajarkan tidak hanya sebagai materi pelajaran, tetapi juga sebagai bagian dari pembentukan karakter dan moral bangsa.
- Dialog Antar-Kelompok: Meningkatkan dialog antar berbagai kelompok masyarakat, baik itu kelompok agama, suku, maupun kelompok politik, untuk memperkuat rasa kebersamaan dan menjaga persatuan Indonesia.
- Penegakan Hukum dan Keadilan Sosial: Menegakkan hukum secara adil dan merata serta memastikan kebijakan pembangunan yang berkeadilan, sehingga seluruh rakyat Indonesia dapat merasakan manfaat dari pembangunan yang dilaksanakan oleh negara.
- Melawan Radikalisasi dan Intoleransi: Mengatasi radikalisasi dan intoleransi dengan memperkuat moderasi beragama dan memperteguh prinsip toleransi yang terkandung dalam Pancasila.
- Mengoptimalkan Peran Media dan Teknologi: Memanfaatkan media massa dan teknologi untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya persatuan dan keadilan sosial.
5. Kesimpulan