Komunikasi yang dilakukan Bapak Jokowi sudah cukup persuasif, karena adanya proses rasional dan emosional dapat membuat audiens dapat bermain dengan logika pemikiran mereka yang didukung dengan perasaan emosional. Penerapan kedua proses tersebut dapat setidaknya membuka pemikiran audiens mengenai apa yang sedang terjadi di dunia ini dan apa saja urgensinya. Melalui beberapa bukti yang penulis cantumkan dalam tulisan ini, semakin menguatkan opini penulis mengenai proses komunikasi persuasif yang dilakukan Bapak Jokowi dalam unggahan video tersbut. Komunikasi persuasif bukanlah komunikasi yang buruk selama kita tetap berfikir secara positif dan menjadikannya sebagai hal baik untuk kita pelajari.