Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

KH Sunardi Syahuri, Inspirasi Tanpa Henti

13 November 2018   00:30 Diperbarui: 13 November 2018   01:27 2398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat berjumpa Gusti Allah, Syaikhana KH Sunardi Syahuri. Semoga ada di antara kami yang Allah mampukan meniti jejak perjuanganmu.

Salim A. Fillah @salimafillah

Testimoni 13 : Masjid Reyot Itu

Setiap mengingat, atau ada yang menyebut nama Ustadz Sunardi Syahuri, saya selalu terbayang pada kisah masjid reyot di kampung kami. Pada pertengahan tahun 90-an saya menjadi Ketua Takmir Masjid Al-Huda Pelemkecut, Bantul, Yogyakarta. Saat itu kondisi masjid benar-benar memprihatinkan. Lantai baru disemen sebagian, belum dikeramik, atap bocor di sana-sini, dan beberapa bagian tampak reyot tak tegak.

Saya yang biasa, dan masih aktif sekali saat itu, menjadi DPL KKN UGM merasa tak enak dengan kondisi masjid kami. Mahasiswa KKN bimbingan saya sukses memperbaiki atau membangun masjid di lokasi KKN, tetapi saya, DPL-nya, menjadi takmir masjid yang kondisinya memprihatinkan.

Tergerak oleh semangat yang biasa menggelora di dada mahasiswa KKN UGM, saya mengajak takmir berembug untuk merenovasi masjid. Saya sebagai ketua, Almarhum Mas Yussi Arief sebagai wakil, Almarhum Mas Sihono Eblek sebagai sekretaris, dan Pak Saroyo sebagai bendahara sekaligus ahli gambar, lengkap dengan dukungan pengurus kampung dan teman-teman Pengurus SPA yang bberkantor di sebelah masjid sepakat untuk merenovasi masjid. Tentu, awalnya ada beberapa pihak yang meragukan rencana kami, juga rancangan yang dibuat Pak Saroyo. Namun, Alhamdulillah, intinya semua sepakat untuk merenovasi masjid kampung.

Kepanitiaan segera disusun dan sebagai ketua takmir saya sekaligus menjadi ketua panitia pembangunan/renovasi masjid. Kami berencana menggalang dana lewat pengajian akbar sekaligus peletakan batu pertama. Agar penggalangan dana lewat pengajian akbar terselenggara dan sukses, kami harus memilih ustadz atau penceramah yang tepat.

Mas Yussi Arief waktu itu mengusulkan nama Ustadz Sunardi Syahuri. Tentu saja kami langsung setuju. Kami sudah mendengar banyak kabar tentang kedahsyatan Ustadz Sunardi kalau memprovokasi jamaah untuk nyumbang bangun masjid. 

Masalahnya adalah bagaimana menghubungi dan meminta kesediaan Ustadz Sunardi. Waktu itu saya baru tahu bahwa ternyata Mas Yussi masih bersaudara dengan Ustadz Sunardi. Klop. Mas Yussilah yang akan melobi Ustadz Sunardi.

Saya dan Mas Sihono menyiapkan proposal dibantu penuh teman-teman SPA Pelemkecut. Pak Saroyo menyiapkan gambar dan itung-itungan kebutuhan bahan bangunan serta dananya dengan bantuan beberapa orang yang berpengalaman di bidang konstruksi. 

Alhamdulillah para pemuda dan pengurus kampung juga memberikan dukungan penuh. Gayung bersambut. Pak Dukuh Santren, Pak Totok Bos Yogya Chicken, Pak Suripto Bos Material, pasukan SPA, dan segenap warga "saiyek saeka kapti" kompak akan merenovasi masjid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun