Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

KH Sunardi Syahuri, Inspirasi Tanpa Henti

13 November 2018   00:30 Diperbarui: 13 November 2018   01:27 2398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melayar ingatan tentang sosok pendamping beliau, Ibu Pamella, yg namanya hangat dan dekat di hati umat, karena menjadi jalan sangga perekonomian umat melalui 8 supermarket (Pamella group) dan berbagai unit bisnis lain yg menjadi detak nadi jihad harta dalam menyokong juang dakwah.

Melayar ingatan... Melayar ingatan... dan biarkan terus melayar... Terus terhubung dengan makna terindah dari perjuangan Sang Mujahid Dakwah... Selamat jalan guru kami, kepergianmu menyimpan nasihat tak bertepi, meski sederhana, izinkan kami meneladani, meski hanya seujung, setepi...

Pihasniwati @pihasniwati

Testimoni 18 : Begitu Besar Cintanya Kepada Allah, Umatpun Mencintainya

Meski sudah beberapa waktu lalu mendengar Ust. Sunardi Syahuri sakit dan dirawat di rumah sakit, dengan kondisi tubuh yang semakin melemah sampai akhirnya harus dirawat di ruang ICU, namun ketika mendengar kabar wafatnya beliau, tetap saja ada rasa kaget yang diikuti rasa duka mendalam. Sebelum mendengar kabar wafatnya, selalu ada harapan bahwa Alloh yang Maha Kuasa, berkenan memberi 'mukjizat' dengan menganugerahi kesembuhan kepada beliau, kembali sehat wal afiat dan kembali menyapa umat lewat pengajian dan ceramah-ceramah yang disampaikannya.

Yaa, akhirnya kabar duka itu datang. Walau sudah dapat infonya dari begitu banyak grup WA, namun ketika bada sholat jamaah Maghrib di masjid, imam masjid menyampaikan berita duka wafatnya ust. Sunardi Syahuri dan meminta jamaah untuk mendoakan beliau, masih saja ada rasa berat dan kehilangan yang sangat di hati.

Masjid kami adalah masjid kampung yang jauh letaknya dari rumah kediaman ust Sunardi, namun jamaah masjid ini sangat merasakan betapa ust Sunardi punya jasa yang cukup besar, terutama ketika masjid ini mau direnovasi pada tahun 2013 yang lalu. Waktu itu Panitia renovasi masjid sepakat mengundang ust Sunardi untuk memberikan ceramah tentang pentingnya memakmurkan masjid, yang dilanjutkan dengan penggalangan dana.

Seperti biasa, Ust Sunardi sangat ringan dan bahkan antusias utk memenuhi permintaan ceramah dan penggalangan dana ini. Pada hari yang sudah ditentukan, beliaupun ceramah di masjid kami, materi yang mengena, bernas disertai guyonan yang segar, dilanjutkan dengan penggalangan dana. Diawali oleh beliau sendiri yang menyumbangkan cukup besar dana sedekahnya. Alhamdulillah penggalangan dana renovasi masjid yg dipimpin oleh Ust Sunardi malam itu sangat sukses dan dana kesanggupan dari jamaah untuk renovasi masjid terkumpul banyak. Tidak menunggu waktu lama, renovasi masjid pun segera dimulai dan kini masjid yang cukup megah telah berdiri di kampung kami.

Begitu piawai ust Sunardi memberikan ceramah yang dilanjutkan penggalangan dana untuk pembangunan masjid, sekolah-sekolah Islam, panti asuhan dan pesantren. Dari ceramahnya, begitu banyak orang yang tersentuh dan tergerak hatinya, yang kemudian mau menyumbangkan sebagian hartanya untuk pembangunan masjid atau sarana dakwah Islam yang lainnya.

Terasa sekali, pada sisi inilah banyak orang yang merasa kehilangan atas wafatnya beliau. Kira-kira siapa yang bisa menggantikan beliau dalam hal ini, kepada siapa lagi panitia pembangunan masjid, sekolah Islam dan lainnya meminta bantuan Ustadz/mubaligh/penceramah yang bisa memberikan ceramah yang mengena dan dilanjut dengan memimpin penggalangan dana?

Setelah mendengar kabar wafatnya beliau, ada tekad yang kuat untuk bisa takziyah memberikan penghormatan, sholat jenazah dan doa untuk beliau, di rumah duka. Karena pagi masih ada keperluan yang harus diselesaikan, maka saya dan suami beserta beberapa ibu-ibu jamaah masjid, sepakat untuk pergi takziyah sekira dhuhur sampe di rumah duka. Harapannya bisa ikut jamaah sholat dhuhur lanjut jamaah sholat jenazah dan mengikuti acara penghormatan terakhir sebelum dimakamkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun