Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bandung 1965, Rp 1000 Jadi Rp 1 dan "Panic Buying"

20 Maret 2020   18:05 Diperbarui: 21 Maret 2020   21:51 2793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Headline Pikiran Rakjat 14 Desember 1965-Foto: Irvan Sjafari/Repro Perpusnas.

Pada 1965, tingkat peredaran uang naik hingga 161 persen. Sementara inflasi mencapai 592 persen. Bantuan asing berhenti karena Sukarno menampik bantuan dana sebesar 400 juta dollar AS dari International Monetary Fund (IMF). Investasi juga merosot tajam.

Tetapi ekonomi yang makin morat-marit, serta ketegangan politik yang kian memuncak, agaknya tidak membuat dunia hiburan tiarap. Perayaan pergantian tahun dari 1965 ke 1966 tetap berlangsung di sejumlah tempat di Kota Bandung. Kalangan orang kayu baru tidak terganggu.

Grand Hotel Priangan menggelar hiburan menyambut Malam Natal 24 Desember 1965 menghadirkan Band Gita Remaja dan Malam Natal Kedua 25 Desember 1965 dengan hiburan Band Budhiana.

Sementara pada Malam Tahun Baru 31 Desember 1965, Band Gita Remaja maupun Band Budhiana tampil sekalian.

Sementara di Gelora Saparua Travel & Tourist Bureau juga menyelenggarkan Malam 1966 dengan menghadirkan Ernie Johan, Alfian, Titiek Puspa, Lilis Suryani dan Diah Iskandar. Begitu juga di Balai Pertemuan Sangkuriang pada 31 Desember 1965 Band Cresendo dan Band Eka Djaja Combo.

Iklan Acara Tahun Baru di Pikiran Rakjat-Foto: repro Irvan Sjafari dari koleksi Perpusnas.
Iklan Acara Tahun Baru di Pikiran Rakjat-Foto: repro Irvan Sjafari dari koleksi Perpusnas.
Sementara rakyat kecil di kota kembang ini menghadapi cobaan lain lagi.Bandung pada akhir 1965 hujan lebat melanda Bandung, banjir besar melanda daerah sepanjang kali Cikapundung, Jumat petang 24 Desember 1965, sebanyak 750 KK dan lima ribu jiwa mengungsi.  

Puluhan rumah mengalami kerusakan. Kampung Gang apandi, Gang Legok Kangkung, Kampung Cidurian, Babakan Surabaya dilaporkan terendam.

Hingga akhir 1965, satu-satunya kekuatan yang belum memberikan reaksi nyata dan sebetulnya adalah kekuatan yang sangat signifikan di Kota Bandung adalah mahasiswa yang jumlahnya mencapai puluhan ribu. Mereka mulai kehilangan kesabarannya.

Irvan Sjafari

Sumber Primer:
Pikiran Rakjat, 1 Desember 1965, 2 Desember 1965, 14 Desember 1965, 15 Desember 1965, 17 Desember 1965, 22 Desember 1965

Sumber Sekunder:
tirto.id
kompas.com
kompasiana.com/jurnalgemini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun