Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

ATM dan Biliknya, dari Transaksi Online Beralih ke Transaksi Sosial

23 Juni 2020   14:07 Diperbarui: 24 Juni 2020   22:32 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ATM (KOMPAS/PRIYOMBODO)

Fungsi awal dibuat oleh Bank, hanya sebagai mesin tarik tunai. Ini lantaran terbatasnya waktu layanan di teller untuk penarikan dana, sehingga solusinya adalah mendirikan semacam anjungan untuk penuhi kebutuhan itu. Jadi nasabah lebih fleksibel dan tak terbatas waktu.

Lambat laun, seiring perkembangan zaman dan berkembangnya teknologi, kini semakin banyak fitur layanan di ATM. Selain bisa tarik, setor, dan transfer, dengan kartu ATM kita bisa bayar "ini dan itu" via transaksi elektronik bin digitalisasi. 

Mengenal ragam dan bentuk biliknya, tak harus mesti kerja di bank dulu, mengapa? Karena zaman sekarang, hampir tak ada yang tak menggunakan jasa perbankan, dalam hal ini ATM. 

"Pernahkah memerhatikan fenomena dan aktivitas sosial masyarakat di bilik ATM? Ternyata tak hanya transaksi online, namun juga transaksi sosial dan interaksi terlihat secara real."

Tahun 2020 Bro, bukan 80-an akhir atau 90-an awal, di mana orang masih ragu akan penggunaan ATM. Takut uang enggak keluar, khawatir nanti terdebet apa engga. Lalu, masyarakat bisa gagal paham. Sekarang, membuat kartunya semudah memakainya. Nah yang sulit adalah uangnya. Ada engga di ATM...hehe. 

Kartu ATM tanpa mesinnya, apalah artinya. Keduanya ada, tapi tak punya bilik juga rasanya kurang. Kurang nyaman bagi penggunanya, kurang lengkap bagi pengelolanya (dalam hal ini pihak bank dan pihak ketiga yang diserahi mengelola).

dokpri_pemandangan sebuah bilik ATM di Sumbawa,NTB
dokpri_pemandangan sebuah bilik ATM di Sumbawa,NTB
Bilik adalah tempat dimana mesin itu berada, sehingga nyaman sewaktu penggunanya bertransaksi. Aman terhadap cuaca, berada di lokasi strategis, mudah dikenali plus bersih dengan desain menarik bila perlu. Dan sekarang, semua bilik ATM alias rumahnya, rata-rata tampilannya demikian.

Selain transaksi online, ini 6 fungsi sosial dari ATM dan biliknya
Fungsi sosial sederhananya adalah fungsi dari sesuatu yang berguna di masyarakat. Ternyata ATM beserta biliknya, tanpa disadari telah menjadi ruang publik, meski dalam skala kecil. 

Ini seperti halnya halte tempat menunggu angkutan, rest area tempat beristirahat, atau tempat- tempat lainnya yang didirikan bagi komunitas internal penggunanya, dan sifatnya sementara alias tak bisa berlama-lama.

Pernahkah memperhatikan fenomena dan aktivitas sosial masyarakat di bilik ATM? Ternyata tak hanya transaksi online, namun juga transaksi sosial dan interaksi terlihat dan terjadi secara real. Kedua efek lain dari bilik ATM ini bisa jadi terbentuk karena fungsi sosial yang secara tak langsung tercipta.

Interaksi sosial sendiri bermakna hubungan antara dua orang atau lebih yang saling mempengaruhi. Sedangkan transaksi, berdasarkan KBBI, bisa berarti transaski persetujuan jual beli (dalam hal pedagangan) antara dua pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun